Mohon tunggu...
Agus Wijaya
Agus Wijaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nilai Falsafah Keris Jawa

2 November 2021   21:44 Diperbarui: 16 Januari 2023   22:41 7830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keris merupakan senjata tradisional yang memiliki latar belakang sejarah panjang bagi masyarakat Jawa, bahkan banyak cerita-cerita legenda tentang Keris yang berkaitan dengan sejarah Kerajaan-Kerajaan di Nusantara.

Misalnya saja Keris Empu Gandring milik Ken Arok Raja Singasari, Keris Kyai Brongot Setan Kober milik Arya Penangsang Adipadi Jipang Panolan, dan masih banyak lagi kisah-kisah lainnya tentang Keris Jawa.

Pada masa lalu Keris dibuat dengan penuh filsafat, harapan dan doa-doa yang di simbolkan dengan dhapur Keris, pamor dan ricikan-ricikannya.

Keris Jawa mengandung banyak nilai-nilai falsafah dan ajaran moral yang luhur. Nilai-nilai yang tersirat dari Keris Jawa meliputi ajaran spiritual, ajaran untuk selalu bersikap rendah hati, ajaran untuk selaras dengan alam dan menghargai sesama.

Keris adalah benda pusaka yang dihormati dalam budaya masyarakat Jawa, bahkan terkadang sampai ada yang memperlakukan Keris secara berlebihan seperti layaknya menghormati ke dua orang tuanya sendiri.

Selain berfungsi sebagai senjata fisik, Keris juga memiliki filosofi yang dalam tentang kehidupan dan sarat muatan spiritual. Mungkin pada awalnya Keris di gunakan sebagai senjata untuk mempertahankan diri atau untuk berperang, tapi seiring perkembangan zaman fungsi Keris berubah menjadi benda pusaka yang penuh perlambang.

Keris juga merupakan perlambang Manunggaling Kawulo lan Gusti, sehingga kemudian Keris di anggap sebagai pedoman suci yang di maksudkan agar ketika melihat sebilah Keris, kita akan teringat pada diri pribadi yang selanjutnya ingat kepada Yang Memberi Hidup.

Bahkan nama Keris sendiri juga memiliki makna yang dalam. Keris berasal dari dua kata, yaitu Sinengker dan Aris. Dalam bahasa Jawa, "Sinengker" bisa di artikan Rahasia atau sesuatu yang disembunyikan, sedangkan "Aris" artinya bijaksana atau hati-hati.

Keris merupakan salah satu media yang digunakan oleh para leluhur orang Jawa untuk menyampaikan pesan atau wejangan secara tersirat, agar orang yang memiliki Keris dapat memiliki sikap rendah hati, tidak menonjolkan diri dan tidak sombong yang dikiaskan dengan istilah "Sinengker". Dan diharapkan juga agar memiliki sikap yang bijaksana, hati-hati, dan tidak sembrono atau gegabah yang dikiaskan dengan istilah "Aris".

Keris juga memiliki nama lain, yaitu "Dhuwung" yang berasal dari dua kata, yaitu "Udhu" dan "Kuwung". Udhu berarti sumbangan atau kontribusi, sedangkan Kuwung berarti kehormatan atau kewibawaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun