Mohon tunggu...
Agus Wibowo
Agus Wibowo Mohon Tunggu... -

kerja di pemerintahan, ingin maju dan berkarya.

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana meningkatkan Income pasif Kita?

6 November 2013   13:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:31 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Semua orang tentu mendambakan pendapatan yang besar. Lebih-lebih pendapatan itu mengalir dari berbagai sumber secara rutin tanpa harus bekerja secara maksimal. Inilah sumber pendapatan income pasif itu. Bagi para pekerja kantoran biasanya mencari berbagai peluang untuk hal ini. Ada yang sukses, ada pula yang gagal. Mereka yang sudah sibuk oleh urusan kantor, biasanya kurang peka akan peluang bisnis yang ada.Mereka sering tergiur pada iming-iming laba, tanpa menguasai permasalahan bisnisnya. ujung-ujungnya banyak kena tipu. Nah, bagaimana agar kita mampu memperoleh income pasif dengan baik, tentu harus dikaji lebih mendalam. Dalam proses itu perlu dipersiapkan mental dan pola baru agar penghasilan dari berbagai sumber mudah kita dapatkan. Berikut yang bisa dilakukan untuk mencapai proses income pasif;

1.Mengubah mind set wirausaha

Para pekerja kantoran umumnya kurang memahami nilai kewirausahaan. Mereka memposisikan diri sebagai orang yang penakut, tidak kreatif, hidup dalam kenyamanan/kemapanan seadanya, tidak mau melakukan perubahan bahkan tidak berani mengambil resiko yang diperhitungkan. sifat itulah yang harus dibuang menuju mindset wirausaha. cara mengubah mindset bisa dilakukan dengan ikut diklat/kursus kewirausahaan. Namun bisa juga dilakukan dengan cara sederhana yakni dengan Silaturahmi.

Silaturahmi kepada orang-orang yang paham dan menggeluti bidang wirausaha, atau orang-orang sukses. Dalam Islam Silaturahmi dipercaya dapat menambah rizki. Sementara dalam budaya Jawa pun ada pepatah cedhak kebo gupak (dekat dengan Kerbau maka akan kotor). Maka makna silaturahmi ini nyambung dengan pepatah ini, bahwa jika ingin pandai hal ilmu agama maka seringlah berteman/bertemu dengan para ahli agama, jika ingin pandai ilmu wirausaha maka seringlah berteman/bertemu dengan kaum usahawan yang sukses. Disitu akan terjadi transfer knowledge/ ilmu pengetahuan bagi mereka ingin maju tentunya.

2.Membangun relasi yang heterogen.

Membangun relasi tidak saja pada kawan-kawan sejawat. Sebagai pegawai kantoran janganlah hanya berkawan dengan sesama kawan kantoran. Mulailah membuka diri dengan orang-orang diluar komunitas kita. Dengan begitu kita akan menguasai informasi apapun, sehingga mampu memberikan peluang ide gagasan yang tak terbatas. Hubungan ini akan membangun jejaring yang luas yang apabila kita manfaatkan pada jenis usaha tentu akan membantu kita khususnya pada idang pemasaran.

3.Mencari ide kreatif yang menghasilkan uang.

Point ini nyambung pada point sebelumnya, dimana dengan banyak relasi akan memunculkan ide gagasan tak terbatas pada bidang keilmuan kita. Selalu berfikir untuk kreatif dan produktif. Jangan pernah membebani diri dari rasa ketakutan yang tak beralasan dari ide-ide anda. Sebab ketakutan akan membelenggu kreativitas dan penggalian ide. Eksplorasi ide ini secara maksimal meskipun masuk dalam kategori ide-ide Gila. Ide adalah perwujudan dari sebuah mimpi, maka mulailah membuat mimpi-mimpi indah yang tentu mimpi itu adalah sesuatu yang menghasilkan uang.

4.Mengelola uang dan aset anda.

Hidup tidak semata-mata hanya untuk mencari uang. tetapi kita butuh uang untuk memenuhi sarana bagi kehidupan kita. Jangan mau diperalat uang . Justru sekarang bagaimana uang harus bekerja untuk kita. Jangan biarkan uang dan aset anda menjadi menganggur, enak-enakan di rekening bank. Buat ia untuk lebih giat bekerja dengan diinvestasikan atau di pekerjakan pada bidang usaha yang lebih produktif. sekecil apapun nilai hasilnya, asal masih di atas rata-rata bunga bank maka itu jauh lebih produktif.

5.Berpikir yang besar dan lakukan dari yang kecil-kecil

Tidak semua orang berani berpikir yang besar apalagi berjiwa besar. meski dalam tulisan ini hanya kita kupas berpikir yang besar. Contoh nyatanya adalah kita tetapkan Target besar kemampuan finansial kita kedepan dalam lima tahun, akan mempunyai uang berapa? Tentu pikiran besar ini secara matematis dan kondisi sangat jauh dari realita. Mana mungkin dan dari mana? cukuplah semua ini kita jadikan pola pikir besar kita. Maka langkah selanjutnya mulailah melakukan hal-hal dari yang kecil-kecil, seperti melakukan satu usaha yang menghasilkan meski hasilnya kecil. jika satu usaha mampu dipertahankan dalam hitungan target waktu tertentu, kita dapat menambah satu jenis usaha lainnya, begitu seterusnya.

Mengapa demikian? karena tidak akan ada satu juta tanpa ada seratus ribu. Satu juta terlalu sulit dibayangkan, maka bayangkan yang seratus ribu saja dulu. dengan begitu yang satu juta dengan sendirinya akan datang kelak dikemudian hari.

6.Kembalikan semua kepada Yang Maha Kuasa.

Ingat manusia hanya mampu berusaha, Tuhanlah yang menentukan. Selain tetap berusaha dengan segala kemampuan, wajib diri kita untuk menyerahkan sepenuhnya urusan ini kepada-Nya.Jangan sombong karena kesombongan adalah awal keruntuhan. Jangan berkecil hati, karena sesungguhnya Tuhan Maha Kaya dan akan memberi kepada yang memintanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun