yang tak siapapun juga
lepas dari angka-angka mati;
meski bergaungnya subuh,
nyala suar tak kenal berhenti;
Di dermaga sampan-sampan kandas,
syahbandar telah merampas
dayung kemudi silih berganti.
Kalibeber, 05042012
*kadang tuntutan jumlah kata menjadi sesuatu
yang menyebalkan, mengingat peran makna jadi
tergusur oleh abjad-abjad. Coba kalau puisi
saya pakai bahasa isyarat, mana bisa dimuat mas,
hahahaha.. Nggak ding, becanda. Eh, ini udah
tujuh puluh kata apa belum ya? (garuk2 kepala)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!