dalam bayangan-bayanganmu aku akanÂ
pulang, nyenyak tak akan datangÂ
sebelum kau tiba, kutunggu kauÂ
di ranjang panah tanpa cela,Â
dengan tuak anggur peperanganÂ
kutuang kesabaranku padamu--o--Â
kau seluas samudera ketika akuÂ
terbang dalam angan-angan:Â
kuingin sayapku menaungimuÂ
dengan percuma--o--samudera,Â
songsongkan deburmu padaÂ
kematianku, maka demikianÂ
dapat kuberikan nasehatku kepadaÂ
anakku, anakku yang senantiasaÂ
berebut angpau, barangkali restu--Â
aku mencintaimu--dengan atauÂ
tanpa segala nama-nama.Â
_
banyumas, 01092011Â
*rupanya sudah pagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!