SUATU TEMPATKU
tak satu kata pada mulut
hanya terwakilkan
tubuh yang berhening
laut sepi kini hatiku
lalu menyusup dalamnya
palungpalung yang kau pun tak tahu
mengembang senyumnya menyambut
sendiri yang selalu berpaut
pada sayapsayap tak tahu
suatu kali
kau dan sayapmu masuki ruang itu
menerobos arus demi temukan dasarnya
yang mana hadirku
mencoba kau ‘tuk dapati
hanya suatu kali pula
aku melayang naik
pada udara yang senantiasa kau hembuskan
dan aku mencoba dapati hadirmu yang senantiasa berkejar
demi sebuah hal yang kau jamahkan : kini bersambut
agar dapat kau serta
dalam tempat yang hanya terjamahi sendiriku
dalam palungku, palungmu
03082007masaswasana
. . . FRAGMEN M
Ini jalanan: ini lampu-lampu
dan plang pertokoan. Dan
pengharapan. Dan pengharapan.
Besar pengharapan. Untuk
menemukanmu, keramaian ini
membabibuta. Kutinggalkan separuh
kopi ini, untuk menemukanmu;
lagi, membabibuta.
Malioboro, 26062012 *gejala putus zat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H