Mohon tunggu...
Agus Wasonoputra
Agus Wasonoputra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

aku ingin mencintaimu dengan sederhana dan ikhlas, dengan aroma pup yang diberikan si pemilik rumah kepada kloset, yang tak akan mampu ia ingat-ingat lagi.\r\n\r\nasal kau lega, aku hepi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ceruk-ceruk Mungil dalam Dada Kami

19 Desember 2011   16:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:02 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13336848731170737288

lukisan seorang sahabat, Lukman Riadus Sholikhin

demi manusia yang kian beranakpinak;

ceruk-ceruk mungil dalam dada kami

menggelegak oleh kesaksian-kesaksian

para pemerkosa yang menanti rajam

untuk kali penghabisan;

ceruk-ceruk mungil dalam dada kami

menggelegak oleh plasma kebanggaan

sekerumun alap-alap yang menguap

bersama mega-mega yang mengapas—

berbisik kepada lambai sayap-sayap rindu

terlalu ringkih untuk memeluk bumi;

demi manusia yang kian beranakpinak;

ceruk-ceruk mungil dalam dada kami

berlindung dalam tirai-tirai mandat suci

tentang khalifah yang terus mematut diri

di depan bayangan samar cermin evolusi;

ceruk-ceruk mungil dalam dada kami

dilanda banjir oleh hujan semusim—

teringat—panggilan emak kepada buah hati

sekedar pulang makan dan membasuh daki.

tirtoseto, 19122011

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun