Mohon tunggu...
Rg Bagus Warsono
Rg Bagus Warsono Mohon Tunggu... Editor - Sastrawan

Rg.(Ronggo) Bagus Warsono lebih dikenal dengan Agus Warsono, SPd.MSi,dikenal sebagai sastrawan dan pelukis Indonesia. Lahir Tegal 29 Agustus 1965.Tinggal di Indramayu.Mengunjungi SDN Sindang II, SMP III Indramayu, SPGN Indramayu, (S1) STIA Jakarta , (S2) STIA Jakata. Tulisannya tersebar di berbagai media regional dan nasional. Redaktur Ayokesekolah.com.Pengalaman penulisan pernah menjadi wartawan Mingguan Pelajar, Gentra Pramuka, Rakyat Post, dan koresponden di beberapa media pendidikan nasional. Mendirikan Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (HMGM) Indonesia. Tinggal di Indramayu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dialektika Kegiatan Sastra

17 September 2016   21:45 Diperbarui: 17 September 2016   21:49 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dialektika Kegiatan Sastra

oleh Rg. Bagus Warsono

Menjamurnya kegiatan sastra merupakan angin segar bagi pertumbuhan sastra dan pelakuknya di Tanah Air. Kegembiraan bagi kalangan pegiat sastra bahwa Indonesia semakin banyak tumbuh pengguna sastra. Harapan kedepan akan perkembangan ini secara nyata akan merubah iklim bahasa serta psikologisnya di masyarakat menjadi semakin baik. karena sastra itu memiliki makna tersendiri bagi karakter bangsa ini.

Perkembangan sastra dan kegiataannya yang menggembirakan ini tentu tidak asal sebuah penilaian kuantitas banyaknya event-event sastra tetapi juga merupakan pilihan manakala pengguna sastra itu juga memiliki penilaian terhadap kegiatan yang akan diikutinya. Penilaian yang dimiliki pengguna sastra memang sesuai pilihan untuk menuju harapan bagi seseorang. 

Tergantung dari apa dan bagaimana ia berada dalam hati sastranya. Banyak pilihan itu seperti yang lumrah adalah sesuatu penyaluran hasrat seni sastra yang dimilikinya, tetapi banyak tujuan yang kadang justru tidak lumrah untuk disimak, seperti segera cepat mencapai popularitas, bahkan sisi ekonomis, padahal memerlukan sebuah proses yang panjang.

Antara event sastra dan penyaluran hasrat seni. dapat dibedakan dengan mempelajari hasil sebuah kegiatan. Sastra memang tak lepas dari apresiasi, tetapi sasaran kegiatan memiliki makna sebuah penyelenggaraan kegiatan. Sedang penyaluran hasrat seni terkadang terlihat sangat polos dan tanpa memikirkan hasil, tetapi justru memberikan apresiasi tinggi.

Bicara kegiatan sastra juga adalah memberikan sebuah porsi makanan , untuk siapa . Masyarakat, khusus pelaku sastra itu sendiri, sebuah komunitas, jenjang usia , kelompok , atau seseorang dalam kepentingannya masing-masing. Kaitannya dengan maksud dan tujuan serta sasaran. Kalau demikian perlu pemilah agar ditemukan tahapan agar kegiatan memiliki kualitas dengan peserta yang berkualitas serta masyarakat pengapresiasi yang berkualitas pula.

Dialektika kegiatan sastra juga tergantung dari pada pelaku dalam kegiatan itu ( penyelenggara, dan peserta serta stake holder) memiliki jiwa menghargai terhadap sastra itu sendiri. Kenyataan banyak yang justru kurang bahkan tidak menghargai kepada sastra itu sendiri. (bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun