Mohon tunggu...
Rg Bagus Warsono
Rg Bagus Warsono Mohon Tunggu... Editor - Sastrawan

Rg.(Ronggo) Bagus Warsono lebih dikenal dengan Agus Warsono, SPd.MSi,dikenal sebagai sastrawan dan pelukis Indonesia. Lahir Tegal 29 Agustus 1965.Tinggal di Indramayu.Mengunjungi SDN Sindang II, SMP III Indramayu, SPGN Indramayu, (S1) STIA Jakarta , (S2) STIA Jakata. Tulisannya tersebar di berbagai media regional dan nasional. Redaktur Ayokesekolah.com.Pengalaman penulisan pernah menjadi wartawan Mingguan Pelajar, Gentra Pramuka, Rakyat Post, dan koresponden di beberapa media pendidikan nasional. Mendirikan Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (HMGM) Indonesia. Tinggal di Indramayu.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Catatan Sastra 2016: Penyair dan Puisi

25 Desember 2016   06:13 Diperbarui: 25 Desember 2016   07:42 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sastra 2016 Indonesia masih dipegang oleh puisi dan penyair dengan agenda yang hampir setiap minggu terisi di seluruh penjuru Tanah Air. Perkembangannya sangat signifikan hingga sampai kampung-kampung dan kota yang sebelumnya jarang dilaksanakan kegiatan sastra. Informasi agenda sastra ini disebabkan karena semakin banyaknya media online serta akun-akun sosial yang sengaja menginformasikan kegiatan sastra. Kegembiaraan ini menambah semaraknya puisi di berbagai daerah.

Pelaku-pelaku aktifitas cipta dan baca puisi ini telah tidak saja mereka para penyair tetapi juga anak-anak remaja, mahasiswa serta komunitas-komunitas seni di berbagai daerah.

Komunitas-komunitas sastra yang rajin menyelenggarakan event sastra masih diwarnai oleh komunitas-komunitas sastra yang sudah dikenal secara nasional sebelumya seperti Bentara Budaya Bali, Pawon Solo, KSB Bandung, Rmmah Budaya Tembi Yogyakarta, Sastra Reboan Jakarta, TMII Jakarta, Rumah Dunia Banten, Komunitas Sastra Kalimalang, dll.

Mencatat juga beberapa penyair penerima penghargaan baik yang dikeluarkan dari lembaga, komunitas, atau lembaga resmi pemerintah. Penghargaan terhadap penyair ini bertaraf nasional. Sejauh ini masyarakat masih menunggu isi karya berkaitan dengan penerima penghargaan tersebut karena kurangnya sosialisasi karya tersebut secara nasional. Apalagi buku-buku karya berkaitan dengan karya cipta pemenang penghargaan itu sulit dicari di toko buku terdekat.

Puisi Menolak Korupsi sebagai himpunan puisi penyair dari seluruh Tanah Air tahun 2016 ini masih menduduki pemberitaan teratas koran-koran regional dan nasional. Roadshoownya yang berpindah-pindak kab/kota di beberapa propinsi menyebabkan PMK selalu hangat di mata pecinta sastra Indonesia.

Buku kumpulan puisi banyak diterbitkan di tahun ini, dari penyair berbagai daerah serta penyair yang sudah dikenal sebelumnya. Puisi yang diterbitkan beraneka warna dan memiliki kekhasan masing-masing sehingga semuanya bagus dan tampak bermutu. Selama 2016 ini penulis tak melihat buku kumpulan puisi yang terbit dan diterbitkan oleh penerbit yang bertujuan untuk komersial atau buku puisi untuk dipasarkan secara nasional.

Lomba baca puisi pada umumnya diselenggarakan oleh kalangan pendidikan dari jenjang TK sampai perguruan tinggi. Lomba baca puisi yang diselenggarakan oleh lembaga non pendidikan seperti komunitas atau grup sastra kebanyakan diikuti oleh mereka yang terlibat dalam kepenyairan.
 Lomba baca puisi di tahun 2016 yang terbesar adala Lomba Baca Puisi yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Bahasa Unv. Sebelas Maret Surakarta.

Seputar puisi didominasi oleh baca puisi, peluncuran dan antologi bersama, sedangkang kajian berupa bedah buku, kritik , seminar masih terlalu sedikit. Bahkan judulkegiatan seminar atau bedah buku juga tetap didominasi baca puisi. Ini sebuah kegembiraan akan minat baca masyarakat terhadap puisi.

Mudah-mudahan tahun 2017 membawa berkah bagi semua penyair. Meraih banyak simpati masyarakat, ada keberpihakan pemerintah, ada perhatian pemerintah, ada kepedulian pemerintah daerah, tumbuh banyak stakehorder terhadap sastra Indonesia dan bertambah banyak penulis dan penyair serta semakin luas orang mencintai sastra Indonesia.

(Rg Bagus Warsono, 24-12-2016)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun