Di th 2022 dunia sastra berjalan spt biasa, peminat bertambah banyak, karya-karya semakin bertambah tetapi tidak melahirkan karya agung. Karya populair akan muncul silih berganti sepanjang tahun. Penyair bertambah banyak, tetapi Cerpenis dan Novelis bertambah peminat. Apresiasi masyarakat di tahun ini akan banyak terpesona oleh pemberitaan adventorial sehingga akan terjadi 'saru (bias) sebab akan terjadi muncul idola-idola baru yang ujug-ujug akibat teknologi informasi dan rekayasa inovatit. Dalam segi pertumbuhan buku, buku akan bertambah banyak dan menghidupkan penerbit publishing (minor). Sejarah dalam sastra tahun 2022 diprediksi akan mencatat peristiwa pertemuan-pertemuan sastrawan dan minim mencatat karya-karya Agung. Kondisi sastra dalam tahun ini juga tidak terdapat gejolak atau perubahan.Â
Di tahun 2022 juga Perempuan akan mendominasi tampilan-tampilan sastra Indonesia. Gejala ini disebabkan karena perkembangan teknologi informasi dan juga G5 akan mewabah di Indonesia serta kesempatan kerja di Indonesia, perempuan memiliki kesempatan kerja lebih banyak ketimbang laki-laki.
Perempuan di tahun 2022 juga banyak melahirkan karya sastra dan memunculkan nama-nama baru di dunia sastra Indonesia. Perempuan akan slalu hadir sebagai emansipasi dalam sastra Indonesia yang setara dengan laki-laki. Pendek kata sastra Indonesia lebih ramai dari tahun 2021 tetapi dalam segi kemunculan kelahiran karya karya agung berkurang. Di dunia baca puisi tayangan perempuan baca puisi di youtube akan lebih banyak dikunjungi ketimbang laki-laki. 2022 memang tahun adem. (Rg Bagus Warsono, 27-12-21)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H