Mohon tunggu...
Rg Bagus Warsono
Rg Bagus Warsono Mohon Tunggu... Editor - Sastrawan

Rg.(Ronggo) Bagus Warsono lebih dikenal dengan Agus Warsono, SPd.MSi,dikenal sebagai sastrawan dan pelukis Indonesia. Lahir Tegal 29 Agustus 1965.Tinggal di Indramayu.Mengunjungi SDN Sindang II, SMP III Indramayu, SPGN Indramayu, (S1) STIA Jakarta , (S2) STIA Jakata. Tulisannya tersebar di berbagai media regional dan nasional. Redaktur Ayokesekolah.com.Pengalaman penulisan pernah menjadi wartawan Mingguan Pelajar, Gentra Pramuka, Rakyat Post, dan koresponden di beberapa media pendidikan nasional. Mendirikan Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (HMGM) Indonesia. Tinggal di Indramayu.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Celeng! Gugurnya Patih Celeng

14 Oktober 2021   01:18 Diperbarui: 14 Oktober 2021   01:21 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Gugurnya Patih Celeng

Tersebutlah kerajaan Manikmantaka,
Kerajaann bangsa rotadenawa bangsa butho.
Raja Manikmantaka bernama Prabu Niwatakawaca ingin mempersunting Dewi Supraba.
Dewi Supraba tak kuasa menolak asal mendapat ijin ayahnya, Begawan Ciptaning, yang tengah bertapa di gua Mintaraga dalam hutan Kaliangsa yang maha buas di pegunungan Indrakila.
Sang Prabu Niwatakawaca sudah kasmaran ingin segera Dewi Supraba bersanding di kerajaan.
Diutuslah Mamangmurka, patih terbaik Niwatakawaca
Patih sakti putra Patih Sakipu keturunan Giliwangsa
yang sakti mandraguna.
Mamangmurka bertus meminta restu Begawan Ciptaning, pertapa di gua Mintaraga.
Begawan Ciptaning tak mau menemui Mamangmurka
hutan Kaliangsa menjadi gelap gulita pegunungan Indrakila membentang tak berujung.
Gua Mintaraga tak akan ditemukannya.
Mamangmurka mengamuk dihutan gelap
pohon dan batu diobrak abrik
hutan rusak hewan berpencaran mencari selamat
Begawan Ciptaning yang tengah bertapa menjadi marah
dikutuknya Mamangmurka menjadi butho celeng
Melihat tubuhnya berganti celeng
Mamang murka semakin mengamuk merusak hutan
Akhirnya Begawan Ciptaning menghentikan amuk Mamangmurka dengan panah kalitawarna
Menancab di tubuh Mamangmurka.
(Rg Bagus Warsono)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun