Mohon tunggu...
Rg Bagus Warsono
Rg Bagus Warsono Mohon Tunggu... Editor - Sastrawan

Rg.(Ronggo) Bagus Warsono lebih dikenal dengan Agus Warsono, SPd.MSi,dikenal sebagai sastrawan dan pelukis Indonesia. Lahir Tegal 29 Agustus 1965.Tinggal di Indramayu.Mengunjungi SDN Sindang II, SMP III Indramayu, SPGN Indramayu, (S1) STIA Jakarta , (S2) STIA Jakata. Tulisannya tersebar di berbagai media regional dan nasional. Redaktur Ayokesekolah.com.Pengalaman penulisan pernah menjadi wartawan Mingguan Pelajar, Gentra Pramuka, Rakyat Post, dan koresponden di beberapa media pendidikan nasional. Mendirikan Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (HMGM) Indonesia. Tinggal di Indramayu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mencari Buku Sastra Terbaik dari Pembaca Budiman

4 Januari 2019   18:02 Diperbarui: 4 Januari 2019   18:23 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Percayakan pada publik pembaca di dunia ini. Pasti ada pembaca budiman. Hari ini, besok atau nanti. Apresiasi dari karya tidak dipetik hari ini tetapi setelah dibaca kemudian. Menulis pun tak harus memetik hasilnya hari ini, mungkin ke kedepan. Karya kita tidak berarti bagus hari ini sebab ada pembaca budiman. Sebaliknya karya kita tak mesti dikatakan terabaikan sebab kelak ada pembaca budiman. Jadi teruslah menulis bagus.

Pembaca budiman adalah pembaca yang memiliki apresiasi yang ditimbulkan dari membaca. Maaf bila ada buku dikatakan bagus tanpa dibaca masyarakat, bagaimana itu meragukan apresiasi seseorang. Dan bagaimana pula buku yang belum begitu dibaca masyarakat dinyatakan buku terbaik? atau bagaimana pula penulisnya dinobatkan sebagai penulis terbaik. Tentunya bukan pembaca budiman, bukan?
Penulis tak perlu risau akan hal-hal apresasi tak mendasar, tetapi harus percaya bahwa ada pembaca-pembaca budiman kelak.

Tentu saja penulis lebih menekankan bahwa mutu penilaian Korrie Layun Rampan lebih baik, ia tidak hanya membaca buku lalu memutuskan, tetapi ia membaca banyak media akan sorotan buku yang dibacanya itu. Sehingga ada keterbukaan hatinya akan suara-suara dari masyarakat, itulah kurator yang sebenarnya.

Kini zaman semakin maju media tak hanya media cetak seperti zaman Korrie Layun Rampan, karenainformasi internet bersumber dari berbagai media dan akun sosial. Tidaklah seorang kurator berpikir semuanya salah , lalu mengatakan akulah yang memutuskan, alangkah otoriternya?
Mari kita membuka hati, biarlah publik yang "berkata. Dan percayalah ada pembaca-pembaca budiman di Indonesia.

Lain halnya dengan Sastrawan Sindhunata dan Tere Liye dua penulis novel ini tentu saja menurut penulis layak mendapat apresiasi tinggi di zaman ini. :Pasalnya karya mereka Anak Bajang Menggiring Angin oleh Sindhunata dan Hujan oleh Tere Liye mendapat apresiasi luar biasa dari berbagai kalangan baik masyarakat maupun kalangan terpelajar di berbagai kuliahan universitas. Buku keduanya banyak diperbincangkan kemudian memang bukunya dipasarkan umum oleh penerbit besar dan laris.

Pertanyaannya sederhana, sekarang jika promosi dan tampilan publikasi sebuah karya antologi, misalnya, yang diterbitkan oleh penerbit publishing kurang banyak ditampilkan dan diberitakan, jangankan membacanya mengenalnya pun tidak. Oleh karena itu keraplah buku itu dikenalkan dan paparkan isinya agar terbaca. 

Penulis cenderung mengatakan bahwa antologi bersama lebih banyak terbaca masyarakat ketimbang antologi tunggal yang sama-sama dicetak secara publishing dan dipasarkan manual atau sekedar tukar menukar buku atau ganti ongkos cetak. Kemudian bagaimana mungkin pula kemudian buku yang tanpa dikenal kemudian tiba-tiba sebagai buku terbaik dengan penulis yang dikategorikan terbaik? Karena itu mari bersama mengenalkan karya kita di era yang semakin canggih ini. (Rg Bagus Warsono, 04-01-19)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun