Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Niat Banting Setir Jangan Karena Terjebak Pepatah Sawang Sinawang

10 Juli 2023   13:43 Diperbarui: 11 Juli 2023   20:03 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumlahnya tidak ingat, tapi lumayan banyaklah. Begitu ketika ditanya berapa banyak orang yang pernah mengajak saya berdiskusi terkait keinginan untuk resign (mengundurkan diri). Bahkan ada yang merencanakan "banting setir" atau career switch.  

Kenapa memilih saya? Karena mereka menganggap saya nyaris gak banyak masalah setelah resign dari perusahaan media, 2011. Bekerja selama enam belas tahun sebagai jurnalis. Hingga menduduki puncak karir dengan menjabat pemimpin redaksi.  

Di mata mereka, saya kok terlihat adem ayem saja. Mulus-mulus saja melakoni kegiatan pasca resign. Ikhlas-ikhlas saja menjalani keadaan. Menerima yang telah menjadi keputusan.

Mereka juga mengaku mengamati akun media sosial saya. Tidak ada postingan yang berisi ngudo roso (curhat). Atau berkomentar dan memberi penilaian buruk terhadap perusahaan di mana saya pernah bekerja di sana. Justru mereka sering melihat saya bersama kawan baru, komunitas baru, dan aktivitas baru.

Ada satu lagi yang bikin teman-teman saya penasaran. Ya, setiap ditanya, apa sih aktivitas saya sekarang. Saya bilang, "Lagi ngrombeng."

Apa itu ngrombeng? Bagi orang Surabaya, menyebut ngrombeng itu untuk mewakili mereka yang punya kegiatan memungut barang-barang bekas alias rongsokan. Barang bekas lalu disulap menjadi uang. Gampangnya begitulah.

Tentu saja banyak yang menyeringai mendengar jawaban saya tersebut. Sebagian lainnya menyatakan tidak percaya sama sekali. Menganggap saya tidak serius. Ada juga yang mengira kalau saya lagi "pencitraan". Merendahkan diri, menaikkan mutu, begitu kelakar mereka.

Saya pun hanya senyum-senyum saja mendengar berbagai respons mereka. Seraya manggut-manggut sambil menikmati betapa mereka semakin kepo dengan jawaban-jawaban yang saya lontarkan.

Lucunya, ada yang saking gak sabarnya, rela mencari  informasi kepada teman-teman saya lainnya. Intinya sama, apa sih yang yang saya lakukan, bekerja di mana saya sekarang, kok kalau ditanya bilangnya lagi ngrombeng.

Kadang saya juga ngakak sendiri. Semisal, ada yang tiba-tiba nyerocos kalau barang yang saya rombeng itu bentuknya berupa semacam kapal tongkang atau kapal pesiar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun