"Ini kayaknya semesta mendukung kita, Car. Ngerii iki " ucap saya, girang.
"Memang hasil tak akan menghianati proses, Car. Sebentar lagi buku bisa dijual di Gramedia," imbuh saya.
Kuncarsono ikut senang dan bangga. Setidaknya dia berpikiran bisa mendapatkan "tifis-tifis", istilah kami untuk pemberian bonus kalau penjualan buku sukses.
***
Bersama Kuncarsono Prasetyo, saya berangkat ke Gramedia Basuki Rahmat. Berboncengan naik motor. Kami membawa beberapa buku yang dimasukkan amplop cokelat.
Perjalanan tidak kelewat jauh. Kami berangkat dari Jalan Peneleh. Selepas duhur. Untuk menuju ke Gramedia Basuki Rakmat hanya butuh waktu sekitar 12 menit.
Selama perjalanan saya masih melontarkan kegembiraan bila buku ini bisa dipajang di toko-toko buku Gramedia. Bisa dilihat banyak orang. Seperti saat buku Skesa Tokoh Suroboyo, banyak orang yang membeli dari Gramedia.
"Memang kita harus menjalani seperti ini agar sukses. Harus kerja keras. Konsisten," kata saya saat menuju lokasi.
"Ngunu, ya. Mantap wes," ucap Kuncarsono sambil manggut-manggut.
Kami tiba di Gramedia Basuki Rahmat. Kemudian menuju meja resepsionis. Menyampaikan pesan, kalau sudah janjian bertemu dengan Deddy Prihandoko.
Eh, sang resepsionis memandang wajah saya penuh keheranan.