"Dari klubnya Muhammadiyah, ya. Sukses," cetus Raffi, saat bertemu Suli Da'im (Presiden HWFC) di Kongres PSSI.
Raffi mengaku mengikuti perkembangan klub sepak bola berjuluk Laskar Matahari itu. Terutama di media sosial. Terlebih, Rans Cilegon FC juga sama-sama berkompetisi di Liga 2.
Hal senada juga disampaikan Kaesang Pangarep, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengakuisi Persis Solo. Kaesang juga mengapresiasi keputusan Muhammadiyah membeli klub sepak bola.
"Kita ketemu di Kompetisi Liga 2 nanti, ya," Â ujar Kaesang.
Sebagai kontestan baru Liga 2, HWFC dinilai punya nilai pasar yang menjanjikan. Seperti dirilis situs transfermarkt dari daftar klub di Liga 2 2021, nilai pasar HWFC berada di urutan 16 dari 24 kontestan Liga. Nilainya Rp 5,21 miliar.
Posisi nilai pasar HWFC ini mengalahkan klub-klub sepak bola yang sudah lama bercokol di Liga 2. Di antaranya Persewar Waropen (Rp 4,35 miliar), PSCS Cilacap (Rp 4,35 miliar), PSBS Biak Numfor (Rp 3,04 miliar), Persijap Jepara (Rp 2,61 miliar), PSKC Cimahi (Rp 1,30 miliar), dan Perserang Serang (Rp 434,54 juta).Â
Sementara urutan lima besar klub sepak bola dengan nilai pasar termahal adalah Persis Solo (Rp 38,24 miliar), Muba Babel United FC (Rp 22,16 miliar), Semen Padang FC (Rp 20,86 miliar), Martapura FC (Rp 19,12 miliar), dan PS Mitra Kukar (Rp 17,82 miliar).
Kekuatan Amal Usaha
Kehadiran Hizbul Wathan Football Club (HWFC) di pentas sepak bola nasional mendorong bangkitnya Persantuan Sepak bola Hizbul Wathan (PSHW) di daerah. Banyak klub PSHW di daerah melakukan pembenahan. Bukan hanya urusan penataan organisasi, tapi juga peningkatan kualitas knowledge, training dan skill.
Memang belum ada data resmi yang menyebutkan berapa jumlah klub PSHW di seluruh Indonesia. Namun, beberapa klub PSHW kini aktif membina pemain usia dini. Bahkan ada yang mengikuti Kompetisi Liga 3.