Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Permudah Muzakki, Bayar Zakat via e-Wallet dan Mobile Banking

6 Mei 2021   19:24 Diperbarui: 6 Mei 2021   19:42 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Lazismu Jatim Zainul Muslimin meluncurkan aplikasi digital pembayaran zakat di Surabaya, Selasa (4/5/2021). foto:antara jatim

Sejak tahun 90-an, saya banyak bergaul dengan para pengelola amil zakat atau lembaga pengelola dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Baik yang bernaung di organisasi Islam terbesar seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, maupun lembaga lain.

Ada beberapa lembaga pengelola dana ZIS yang saya ketahui. Lembaga tersebut telah mengantongi perizinan dari Kementerian Agama RI. Mereka memiliki ribuan bahkan ratusan ribu donatur. Asetnya juga terus bertambah.

Pola mengumpulkan dana umat yang dilakukan pengelola dana ZIS tersebut tidak hanya dilakukan secara konvensional. Seperti mendatangi donatur door to door atau menerima uang cash kemudian menyerahkan kuitansi.

Mereka kini juga gencar menggunakan instrumen digital. Berbagai perangkat aplikasi disiapkan. Promosi dilakukan gencar-gencar melalui media mainstream maupun media sosial.   

Berikut lembaga-lembaga ZIS itu yang hingga kini masih eksis dan memiliki banyak donatur:  

Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) 

Lembaga ini pada 1 Maret 1987. Kini punya 160 ribu donatur dari kalangan birokrasi, profesional, swasta, dan masyarakat umum. 

YDSF memang tak bisa dilepaskan dari Masjid Al Falah. Masjid yang berada di Jalan Raya Darmo, Surabaya itu, dikenal memiliki pengelolaan manajamen yang bagus. 

Beberapa tokoh yang saya kenal di antaranya Abdul Kadir Baraja, Hasan Sadzili (kini sudah almarhum), dan Nur Hidayat. Belakangan sudah ada pergantian pengurus. Salah satunya masuknya Prof Moh Nuh, DEA (mantan Mendiknas era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono).

YDSF ini kabarnya menjadi lembaga pengelola ZIS terbesar di Jawa Timur. Punya majalah bulanan yang oplahnya di atas 150 ribu eksemplar. Program-program unggulan di antaranya, pendidikan, masjid, yatim, dakwah dan sosial kemanusiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun