Usahanya makin meroket setelah menggunakan Facebook, yang merupakan Top 5 like di Komunitas Pahlawan Ekonomi, hampir 80 persen pemasarannya melalui digital media.
Ia juga memanfaatkan Program Go Financial, dengan memiliki 7 agen dan 50 reseller yang tersebar di beberapa daerah, yang bukan hanya membantu penjualan namun juga telah memperkuat struktur pemodalan.
Diah menjadi fenomema karena Lebaran kemarin omsetnya tembut Rp1.6 miliar dengan keuntungan lebih dari Rp 600 juta. Pelanggannya kini bukan hanya di Surabaya dan kota-kota lain di Indonesia, tapi juga di Filipina, Inggris, Canada, dan USA.Â
3.Suparti
Selama 12 tahun menjalani profesi sebagai TKW di Malaysia. Lantaran kondisi fisiknya menurun dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak menerbitkan izin TKW (unskilled labor di luar negeri), Suparti merintis usaha kacang goreng yang dititipkan di warung-warung kopi, rasanya enak sekali namun dikemas sangat sederhana.
Sebagai salah satu Pemenang Pahlawan Ekonomi, Ibu Parti berkesempatan ikut Program Tatarupa. Dia melakukan Porfolio Product untuk masuk ke segmen SES lebih tinggi dan usia lebih muda, dengan kemasan dan branding lebih baik, produk yang sama harganya bisa naik 200 persen. Dengan rata-rata omzet bulanan mencapai Rp 25 juta.
Produk dengan brand Kacang TreeG (diinspirasi 3 Anaknya yang Ganteng semua) ini, mampu menembus pasar modern dan bahkan bulan ini akan dijual di pesawat Citilink.
Suparti juga memanfaatkan digital marketing melalui Facebook, Instagram, dan marketplace.  Namun karena keterbatasan usia, aktivitas online  dikelola anaknya dan sekarang sedang dalam transformasi pengelolaan melalui Socmed Prime Program Pahlawan Ekonomi.
*Aries KurniawatiÂ