Jika dulu urusan musik selalu dikaitkan dengan major label atau indie label, sekarang tidak lagi. Bukan perkara berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk rekaman. Memikirkan rilisan fisik seperti kaset atau CD.
Banyak platform online yang bisa dipakai menyebarluarkan karya musik. Ada Sportify, Youtube, Souncloud, Website band pribadi, maupun iTune. Tidak [erlu biaya besar. Banyak musisi sudaj bisa mendulang duit dari sana. Lagu yang sudah dibuat, direkam, bahkan divideokan, kemudian di-publish. Hukum pasar yang berlaku. Bila mampu menggaet hati publik, tentu akan viral. Jika tidak, ya hilang seperti ditelan bumi. Â
Saya percaya, karya besar lahir dari kerja keras dan kerja cerdas. Tidak berhenti dari dahaga belajar, menimba ilmu dan pengalaman. Kreativitas menjadi modal berkarya. Kreativitas itu berari to do something. Melakukan sesuatu alias bekerja. Setiap karya tidak lahir dari bualan dan ilusi.
Butuh kearifan dan moralitas kepada publik untuk mendukung tindakan kreatif. Jika ingin mendapat apresiasi publik, milikilah ketrampilan yang bisa diandalkan untuk melahirkan karya-karya bermutu dan hebat.
So, saya sepakat kalau saatnya gak perlu debat panjang soal siklus musik. Berusahalah konsisten melahirkan karya. Menggunakan instrumen yang tersedia. Â Siapa tahu pasar yang misterius ini berpihak pada Anda. (agus wahyudi) Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H