Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan seseorang, baik itu di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, proses pembelajaran yang efektif sangat penting diterapkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Maka peranan guru dalam menentukan metode ataupun model pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh terhadap proses juga hasil pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang menjadi populer di dunia pendidikan adalah model pembelajaran Project Based Learning (PJBL). Model ini mengedepankan pembelajaran yang berbasis proyek dan student centered, berpusat pada siswa. Tugas yang dirancang untuk membangun pengetahuan dan keterampilan siswa melalui pengalaman langsung dan kolaboratif.
Definisi Project Based Learning (PJBL)
Model Pembelajaran Project Based Learning PJBL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dilakukan berbasis proyek. Proyek tersebut terdiri dari tujuan, kendala, dan sumber daya yang tersedia. Proyek tersebut juga dirancang untuk membangun keterampilan dan pengetahuan siswa melalui pengalaman langsung dan kolaboratif. Pada dasarnya, model pembelajaran PJBL menggabungkan pembelajaran berbasis proyek dengan pembelajaran kolaboratif.
Proses Pembelajaran PJBL
Model pembelajaran PJBL melibatkan tiga tahap utama, yaitu tahap perencanaan proyek, pelaksanaan proyek, dan presentasi hasil proyek.
Tahap Perencanaan Proyek
Tahap perencanaan proyek merupakan tahap awal dalam proses pembelajaran PJBL. Pada tahap ini, siswa akan diberikan proyek yang terdiri dari tujuan, kendala, dan sumber daya yang tersedia. Siswa akan mempelajari topik yang relevan dengan proyek mereka dan membuat rencana kerja yang terstruktur. Rencana kerja tersebut meliputi langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proyek, sumber daya yang akan digunakan, serta kendala-kendala yang mungkin terjadi selama proses pembelajaran. Selain itu, siswa juga akan mempelajari keterampilan yang relevan dengan proyek, seperti keterampilan riset, pemecahan masalah, dan presentasi.
Tahap Pelaksanaan Proyek
Tahap pelaksanaan proyek merupakan tahap dimana siswa akan mulai memulai proyek mereka. Pada tahap ini, siswa akan mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan menciptakan solusi. Siswa juga harus bekerja sama dalam kelompok, memecahkan masalah, dan membangun keterampilan sosial dan interpersonal. Selain itu, pada tahap ini siswa akan belajar mengembangkan keterampilan teknis yang relevan dengan proyek, seperti penggunaan teknologi atau perangkat lunak yang dibutuhkan.
Tahap Presentasi Hasil Proyek
Tahap presentasi merupakan tahap dimana siswa akan mempresentasikan hasil proyek mereka di depan kelas atau audiens yang ditentukan. Presentasi ini akan melibatkan diskusi, tanya jawab, dan penilaian. Pada tahap ini, siswa akan belajar bagaimana menyampaikan ide-ide mereka secara jelas dan persuasif, serta menghargai umpan balik dari audiens.
Tahapan ini bisa dijabarkan lagi ke dalam langkah-langkah pembelajaran model pembelajaran PJBL yang terurai dalam bentuk sintak, yaitu (1) Penentuan pertanyaan mendasar, (2) Mendesain perencanaan proyek, (3) Menyusun jadwal pembuatann proyek,(4) Â Memonitor keaktifan siswa dan perkembangan proyek, (5) Menguji hasil,(6) Â Mengevaluasi pengalaman belajar.
Ada pengalaman yang bisa saya bagikan terkait mengatasi permasalahan siswa dalam pembelajaran dengan menggunkan  Model Pembelajaran PJBL ini. Saya telah implementasikan model pembelajaran PJBl ini di SMK Negeri 1 Boyolangu pada Program Keahlian Broadcasting dan Film kelas XII PSPT dan saya bagikan dalam bentuk cerita praktik baik (Best Practice) dengan menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak).
Â
Â
Â
SITUASIÂ
Latar belakang dari praktik pembelajaran ini adalah :
Seni Broadcasting dan film dengan konsentrasi keahlian bidang Produksi Siaran Program Televisi (PSPT) di SMK Negeri 1 Boyolangu ini masih tergolong baru,. Tepatnya dimulai tahun 2018 jurusan ini dibuka.
Jauh sebelum pelaksanaan rencana aksi, penulis telah melakukan observasi terkait pembelajaran di kelas XII PSPT pada Mata Pelajaran Manajemen Produksi, Penulisan Naskah dan Penyutradraan. Terdapat sejumlah masalah terkait kegiatan proses pembelajaran, namun penulis mengerucutkan pada masalah motivasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan awal di kelas XII PSPT dari jumlah 20 siswa, hanya 20% yang sudah memiliki keterampilan menulis naskah drama televisi, selebihnya terlihat belum memiliki keterampilan menulis naskah drama televisi. Meskipun begitu masih belum optimal hasil tulisannya dari yang 20% tersebut baik secara materi maupun format naskahnya.
Masalah tersebut terjadi karena sejumlah faktor, antara lain adalah :
- Rendahnya motivasi belajar siswa terhadap Mata Pelajaran Penulisan Naskah Drama Televisi
- Siswa belum tahu tujuan dan manfaat mempelajari Materi Penulisan Naskah Drama Televisi bagi kepentingan dirinya.
- Kemauan literasi siswa masih rendah terkait Mata Pelajaran Penulisan Naskah Drama Televisi
- Pemamahan siswa yang masih rendah terhadap apa dan bagaimna Penulisan Naskah Drama Televisi
- Masih kurangnya sarana dan prasarana penunjang yang mampu mengakomodir kebutuhan siswa secara menyeluruh.
Mengapa praktik baik (best pratice) ini penting untuk dibagikan?
Praktik ini penting untuk dibagikan karena bisa jadi banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama, sehingga praktek ini diharapkan bisa menjadi referensi solusi atau inspirasi bagi rekan guru lain dalam menyelesaikan masalah dalam pembelajarannya.
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini ?
Peran dan tanggung jawab saya sebagai guru dalam hal ini yaitu meyiapkan perangkat dan media pembelajaran yang solutif , inovatif, kolaboratif, sesuai dengan permasalahan dalam pembelajaran yang ada, serta memanfaatkan teknologi untuk menunjang proses pembelajaran secara menarik, efektif dan efisien, sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21, sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu guru harus terus meningkatkan kompetensinya serta  melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan untuk melihat sejauh mana dampak yang telah didapatkan.
TANTANGAN :Â
Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat ?
Tantangan yang dihadapi dalam kegiatan praktik pembelajaran untuk mencapai tujuan yaitu:
- Kemampuan siswa dalam memahami materi yang disajikan tidak sama.
- Keaktifan siswa dalam pembelajaran mandiri atau kelompok saat proses pembelajaran masih rendah.
- Belum terbiasa dengan deadline pengerjaan tugas yang ketat.
- Pemanfaatan TPACK dalam proses pembelajaran yang masih belum maksimal.
- Terbatasnya sarana dan prasarana di sekolah
Yang terlibat dalam pembelajaran :
- Siswa sebagai sentral dalam proses pembelajaran
- Guru sebagai fasilitator.
- Rekan sejawat
AKSI :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi antara lain melaksanakan rencana aksi model pembelajaran Project Based Learning pada Mata Pelajaran Manajemen Produksi, Penulisan Naskah dan Penyutradaraan, pada topik bahasan Membuat Treatment Naskah Drama Televisi.
- Perencanaan :
- Pemilihan Media dan Sumber Belajar
- Rencana aksi pembelajaran dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP). Mengingat pendekatan pembelajaran yang digunakan pada aksi  ini adalah scintific dan TPACK. TPACK yaitu mengintegrasikan teknologi informasi
dalam proses pembelajaran, maka media yang ditampilkan pada pembelajaran ini adalah dengan menfaatkan teknologi yang tersedia di sekolah sebagai TPACK dalam pembelajaran ini, seperti materi yang terangkum dalam aplikasi presentasi power point/PPT lengkap dengan perangkat komputer, labtop, akses internet, link QR Code yang terhubung ke google drive, media youtube yang bisa diakses dengan HP siswa. - Materi atau sumber belajar yang guru gunakan bersumber dari materi ketika pelatihan, youtube, dan buku pegangan guru dan siswa, serta buku lainnya yang terkait dengan materi pembelajaran yang semuanya bisa diakses oleh siswa dengan mudah.
- Peralatan ajar yang akan digunakan pada penyampaian materi, guru menggunakan proyektor, white board, laptop dan perangkat pendukung lainnya yang relevan.
- Pemilihan Model Pembelajaran
- Model pembelajaran yang digunakan pada aksi ini  adalah project based learning. Dilakukan dengan metode diskusi dan kerja kelompok dalam mengerjakan proyek, sehingga siswa bisa berkolaborasi dalam mengerjakan proyek bersama. Adapun alur kerjanya dipaparkan dalam LKPD yang dibagikan kepada siswa.
- Guru mengomptimalkan pembelajaran inovatif kepada siswa agar siswa lebih termotovasi dalam mengikuti pembelajaran.
- Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap siswa yang berprestasi.
- Â
- Pelaksanaan
- Dalam pelaksanaan rencana aksi ini menggunakan acuan RPP dengan topik bahasan membuat treatment, dengan alokasi waktu 10x40 menit. Kegiatan ini dilaksakan pada Selasa, 10 Januari 2023 di kelas XII PSPT (Broadcast TV). Siswa dalam pembelajaran sebanyak 20 yang merupakan siswa kelas XII PSPT (Broadcast TV, pelaksanaan aksi  ini berjalan sesuai dengan rencana aksi yang telah dibuat.
- Penilaian
- Penialian dilakukan pada saat proses pembelajaran dan hasil diskusi dan presentasi, yang meliputi penilan pengatahuan, keterampilan dan sikap sebagaimana yang telah direncanakan dalam instrumen penilaian di perangkat pembelajaran.
- Evaluasi
- Pelaksanaan evaluasi dilakukan secara berkelompok dengan unjuk kerja hasil karya siswa secara berkelompok melalui presentasi dan menyerahkan soft copy dan hard copy karya berupa treatment kepada guru.
REFLEKSIÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Refleksi Hasil Pelaksanaan Rencana AksiÂ
Hasil dari penerapan renca aksi ini adalah :
- Kegiatan pembelajaran telah terlaksana dengan model pembelajaran PJBL, metode diskusi dan dengan pendekatan scientific dan TPACK.
- Pembelajaran telah melibatkan siswa dalam penggunaan TPACK
- Siswa terlihat lebih aktif dalam mengikuti materi yang disampaikan juga dalam berkolaborasi mengerjakan project dalam kelompoknya masing-masing.
- Penguasaan materi sudah lebih bagus, dan siswa lebih kompeten.
- Interaksi terhadap siswa sudah lebih baik
- Kemampuan siswa dalam memahami materi penulisan naskah drama televisi meningkat dan hasil karya treatment yang dibuat sebagian besar sudah sesuai dengan arahan guru.
DampakÂ
Dampak yang dihasilkan dari pelaksanaan aksi ini efektif terlihat dari :
- Pemilihan model Project Based Learning sudah sesuai dengan karateristik siswa yang aktif khususnya pelajaran produktif dalam memecahkan masalah.
- Pengembangan media pembelajaran dirasa sudah sangat membantu dilihat dari pemahaman siswa tentang materi ajar yang disampaikan.
- Situasi belajar yang menyenangkan sudah baik terlihat dari keaktifan siswa dan proaktif saat pembelajaran dan penggunaan media inovatif menjadikan siswa lebih senang dan nyaman dalam mengikuti pembelajaran.
Respon
Situasi belajar yang menarik dan menyenangkan dibuktikan dengan siswa memberikan respon positif dalam menggunakan media yang dapat diakses dengan gadgetnya masing masing dan keaktifan siswa meningkat dalam mengikuti pemebelajaran.
Â
Kesimpulan
Memang tidak semua materi pada kompetensi dasar kejuruan bisa diterapkan dengan model pembelajaran Project Based Learning, jadi hanya pada kompetensi dasar yang memungkin saja bisa diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning. Â Dalam proses pembelajaran yang berlangsung, sebagaimana yang telah saya terapkan dengan mengggunakan sintaks model PJBL, dirasa cukup untuk membuat siswa lebih aktif, proaktif, kolaboratif dalam mengikuti proses pembelajaran dan mengerjakan project yang diberikan guru dan selesai tepat waktu, sehingga Model Pembelajaran Project Based Learning layak diterapkan oleh guru dalam proses pembalajaran khususnya di sekolah SMKN 1 Boyolangu dan SMK lain pada umumnya, tentunya harus memilih terlebih dahulu kompetensi dasar mana yang memungkinkan untuk diterapkan model PJBL ini.
Penerapan TPACK dalam pembelajaran sangat sesuai dengan model pembelajaran abad 21, dan telah membuat siswa merasa lebih mudah dan senang dalam mengikuti pembelajaran, karena adanya pemanfaatan teknologi yang erat dengan tuntutan era digital saat ini.
Semoga SMK Broadcasting dan Film di seluruh Inonesia menjadi program jurusan yang terdepan, bisa memberi warna indah pada wajah pendidikan negeri ini. Â SMK Bisa! SMK Hebat! Vokasi Kuat! Menguatkan Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H