Semangat, Percaya diri, pantang menyerah, belajar dari kesalahan yang dialami, berani mencoba tanpa takut untuk gagal. Itu adalah sifat yang dimiliki Alvaro. Dia adalah anak pertama dari 3 bersaudara yang kini duduk di kelas 6 sekolah dasar. Dia dilahirkan di keluarga yang sangat sederhana. Keterbatasan ekonomi keluarganya tidak membuat Alvaro menyerah untuk menggapai cita-citanya yaitu menjadi pemain bulu tangkis yang hebat.
    Di suatu pagi, Alvaro bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Tibanya di sekolah, alvaro diminta untuk pergi ke hall sekolah. "Kepada Alvaro, Bintang, Kevin dkk segera menuju ke hall sekolah". Dengan perasaan bingung Alvaro pun segera menuju hall sekolah. Sampainya disana, ada guru olahraga Alvaro yang bernama pak Ridwan mengumumkan akan diadakannya kompetisi bulu tangkis junior. "Sebelumnya terimakasih kalian sudah hadir di hall sekolah ini, berdirinya bapak disini untuk mengumumkan bahwa dua minggu lagi akan diadakan kompetisi bulu tangkis junior yang akan diadakan disekolah." "Kompetisi ini diikuti oleh 16 sekolah lain dengan 4 perwakilan dari setiap sekolah."
    Dengan perasaan Bahagia, Alvaro berharap dia bisa mengikuti kompetisi tersebut. "4 wakil yang akan bertanding di kompetisi adalah Alvaro, Kevin, Ronal, dan Bintang." Sore harinya Alvaro pergi ke lapangan untuk Latihan bulu tangkis sampai menjelang maghrib. Dalam perjalanan pulang, Alvaro menyempatkan dirinya untuk melaksanakan sholat maghrib berjamaah. Setelah selesai sholat, dia mendengarkan ceramah dari ustadz Rauf.
    "Setiap ikhtiar selalu disertai dengan tawakal. usaha yang keras dan dilakukan dengan ikhlas tidak akan membuatmu kecewa apapun hasilnya. Usaha tidak akan pernah menghianati hasil. kerja keras tidak hanya akan membawa kesuksesan, tetapi juga kebahagian yang merupakan anugerah terbesar dalam hidup, percayalah kepada Allah Ketika segala sesuatu tidak berjalan seperti yang kamu inginkan, Allah telah merencanakan sesuatu yang lebih baik untukmu." Itulah pesan yang Alvaro ambil dari ceramah ustadz Rauf untuk selalu memotivasi dirinya agar bisa menggapai cita-citanya
    Beberapa minggu kemudian, hari ini adalah hari kompetisi bulu tangkis junior diadakan. Alvaro dkk sudah berkumpul di sekolah, mereka bersiap-siap. Mereka berhasil lolos sampai ke babak 16 besar, namun teman-teman Alvaro tumbang di perempat final dan hanya menyisakan Alvaro. Alvaro berhasil lolos ke babak final. Alvaro yang melihat gemuruhnya supporter lawan membuat dia gugup, bahkan di saat sudah mulai pertandingan, Alvaro bermain dengan sangat gugup sehingga dia tertinggal jauh di ronde pertama.
    Memasuki ronde kedua permainan Alvaro semakin memburuk bahkan sangat jauh tertinggal. Namun ada suara teriakan dari adik adik nya yang menyemangati Alvaro. Dia langsung teringat oleh pesan yang disampaikan ustadz Rauf bahwa Usaha tidak akan pernah menghianati hasil. Latihan keras Alvaro tidak akan membuat Alvaro menyerahkan kemenangan telak hari ini kepada lawan. Dia Kembali bangkit dari ketertinggalan poin di ronde kedua dan berhasil memenangkan ronde kedua. Memasuki ronde ketiga, permainan Alvaro sangat baik, bahkan dia unggul sangat jauh dari lawan. Namun kaki Alvaro sempat terkilir sehingga mengalami cedera.
    Dia sedikit sulit untuk bergerak sehingga lawan dapat mengejar ketertinggalan poin dan menyamakan kedudukan. Meskipun Alvaro semakin tertekan oleh permainan lawan, Alvaro tidak menyerah dan memaksa lawan untuk menyerahkan kemenangan kepadanya.
    Dan pada akhirnya Alvaro berhasil memenangkan pertandingan tersebut dan keluar sebagi juara dari kompetisi bulu tangkis junior. Dia mendapat penghargaan berupa mendali emas, dan uang tunai sebesar Rp 7.500.000. Alvaro juga mendapat penghargaan dari sekolah berupa sertifikat. Orang tua, Teman-teman, serta saudara Alvaro sangat bangga kepadanya. Sejak saat itu Alvaro semakin percaya diri untuk mengikuti kompetisi-kompetisi lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H