Istilah e-sport sudah tidak asing lagi, khususnya bagi generasi muda. Banyak anak muda yang bisa sukses melalui e-sport. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan e-sport?
E-sport atau electronic sport merupakan olahraga elektronik yang menggunakan game online sebagai platform dan dapat diakses melalui gadget maupun PC (Personal Computer). Berdasarkan sumber yang didapatkan, e-sport merupakan kegiatan kompetisi bermain game oleh pemain profesional dalam grup ataupun individu. Jenis dari game yang dimainkan sangatlah beragam. Contohnya adalah Dota 2, Mobile Legends: Bang Bang, League of Legends, Valorant, CS:GO (Counter-Strike: Global Offensive), Point Blank, PUBG mobile (PlayerUnknown's Battlegrounds), PUBG PC, Free Fire, Apex Legends, eFootball, FIFA Online, dan lain sebagainya.
Kehadiran e-sport sudah ada sejak lama, kemudian ramai kembali diperbincangkan pada tahun 2018 sebagai salah satu cabang olahraga pada gelaran Asian Games. Seiring berjalannya waktu, e-sport semakin populer dan melahirkan banyak skena kompetitif. Skena kompetitif menjadi wadah bagi generasi muda untuk bisa menyalurkan bakatnya dalam bermain game.
Kini, skena kompetitif tidak hanya sebagai penyalur bakat, tetapi juga sebagai tempat seorang professional player berkarir. Saat ini, professional player merupakan sebuah profesi bagi penikmat game yang  berfokus dalam menjuarai turnamen nasional maupun internasional. Hadiah yang didapatkan dari hasil turnamen pun bukanlah angka yang kecil. Bahkan, mayoritas professional player mampu mebiayai keluarga dan dirinya dengan hasil bermain game.
Prestasi e-sport Indonesia tidak bisa diragukan lagi. Yang terbaru adalah Indonesia menjadi juara umum dalam cabang olahraga e-sport SEA Games 2023 di Kamboja dengan membawa 3 medali emas (MLBB Woman, Valorant, PUBGM Squad) dan 2 medali perak (Cross Fire dan PUBGM Solo). Pada kejuaraan dunia, Indonesia pernah menjuarai M1 World Championship 2019 (EVOS Legends), PMCO Fall Split Global 2019 (Bigetron Red Aliens), Free Fire World Series 2019 (EVOS Capital), dan Point Blank World Challenge 2019 (RRQ Epic).
Dengan demikian, stigma masyarakat mengenai game adalah hal yang buruk dapat dipatahkan. Diharapkan, para orang tua bisa mengarahkan, mengawasi, dan mendukung anak muda yang memiliki bakat dalam bermain game. Game juga dapat menjadi jalan bagi generasi muda dalam mencapai kesuksesan. Perlu diingat, bahwa kesuksesan dapat diraih dengan kerja keras, kesungguhan, dan doa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H