Mohon tunggu...
agustus fajar
agustus fajar Mohon Tunggu... Lainnya - Saya berprofesi sebagai Pekerja Sosial.

Saya bekerja di Dinas Sosial Kota Cimahi sebagai Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kota Cimahi, Aktif di organisasi profesi Dewan Pengurus Pusat Independen Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI) sebagai Sekretaris Umum, di Yayasan Pekerja Sosial Indonesia sebagai Ketua Umum, di Lembaga Sertifikasi Profesi Kementerian Sosial RI sebagai Manajer Jaminan Mutu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Pekerja Sosial: Strategi Menghadapi Siswa yang Tidak Diterima di Sekolah Negeri Diinginkan

17 Juni 2023   06:20 Diperbarui: 17 Juni 2023   07:42 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: agustus fajar

Melihat anak-anak kita tumbuh dan berkembang, kita menyadari bahwa sekolah hanyalah salah satu aspek dalam perjalanan hidup mereka. Masa anak-anak dan masa remaja adalah waktu yang berharga di mana mereka dapat mengeksplorasi minat, bakat, dan mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

Ketika anak-anak mengalami perubahan penting dalam hidup mereka, seperti tidak masuk di sekolah negeri yang diinginkan, ini dapat menjadi pengalaman yang berharga dan pembelajaran bagi mereka. Masa-masa kritis seperti ini membangun ketahanan mental dan emosional anak-anak, serta memberi mereka kesempatan untuk mengembangkan kemampuan penyesuaian diri dan ketekunan.

Sebagai orangtua, kita dapat mendukung anak-anak dalam menghadapi masa-masa ini dengan memberikan dukungan emosional, memperkuat rasa percaya diri mereka, dan membantu mereka menemukan alternatif yang memungkinkan mereka tetap belajar dan berkembang. Misalnya, melalui kegiatan ekstrakurikuler, kursus tambahan, atau partisipasi dalam komunitas yang relevan dengan minat mereka.

Pentingnya memberikan teladan positif dan memperkenalkan anak-anak kita pada peran model yang menginspirasi. Melalui pengalaman dan pembelajaran ini, mereka dapat memperoleh wawasan yang berharga tentang bagaimana menghadapi masa depan yang semakin berat tantangannya. Kita dapat mendorong mereka untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang yang mereka minati, sehingga dapat memberikan mereka panduan dan saran yang berharga.

Selama anak-anak kita melewati masa-masa kritis ini, penting juga untuk memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbicara tentang impian dan aspirasi mereka. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan mengajukan pertanyaan yang relevan dapat membantu mereka merumuskan visi masa depan mereka sendiri dan merencanakan langkah-langkah untuk mencapainya. Kita dapat membantu mereka mengeksplorasi berbagai pilihan dan memberikan informasi yang relevan tentang jalur pendidikan, peluang karir, dan perkembangan industri.

Dalam menghadapi masa depan yang semakin berat tantangannya, anak-anak kita perlu dilengkapi dengan keterampilan yang relevan, seperti keterampilan kritis, kreativitas, kemampuan beradaptasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Oleh karena itu, sebagai orangtua, kita dapat mendukung mereka dalam mengembangkan keterampilan ini melalui berbagai kesempatan pembelajaran di luar sekolah,

sebelum pendaftaran PPDB, anak perlu diberi kesempatan menyampaikan keinginan dan harapannya, kemudian didiskusikan dengan orang tua lain, kenalan guru, keluarga, dan tentu saja melakukan pencarian informasi melalui internet. Perlu memahami bahwa setiap anak memiliki impian dan keinginan yang berbeda-beda, dan kita berusaha memberikan dukungan dan pemahaman dalam proses pengambilan keputusan ini.

Disadari bahwa meskipun telah melakukan persiapan dan diskusi yang matang, ada kemungkinan bahwa keputusan penerimaan sekolah yang diinginkan tidak sesuai dengan harapan anak-anak kami. Ketika situasi seperti ini terjadi, seyogyanya kita harus siap menerima dengan lapang dada dan berkomitmen untuk tetap memberikan dukungan penuh kepada anak-anak dalam menghadapi perasaan "galau" yang wajar terjadi.

Sebagai orangtua, kita berusaha memahami perasaan dan kekecewaan anak-anak. Kita memberikan mereka ruang untuk mengungkapkan emosi dan pendapat mereka dengan terbuka, dan kita mendengarkan dengan penuh perhatian, meyakinkan mereka bahwa orang tua selalu ada untuk mendukung dan membantu mereka menjalani perubahan ini.

Hal lainnya yaitu pentingnya mengajarkan kepada anak-anak tentang arti kesempatan dan keberhasilan. Perlu dijelaskan bahwa meskipun tujuan awal tidak tercapai, itu bukan berarti kegagalan. Kita ajarkan mereka untuk melihat setiap situasi sebagai pembelajaran dan peluang untuk tumbuh. Diingatkan bahwa perjalanan hidup tidak selalu lurus, dan sering kali tantangan dan kejutan akan muncul di sepanjang jalan.

Selain itu, kita coba memperkenalkan mereka pada konsep "pilihan kedua" yang dapat menjadi peluang yang tak terduga, tidak semua keinginan terpenuhi seketika, tetapi dengan tekad, kerja keras, dan pengalaman yang berharga, mereka tetap dapat mencapai tujuan dan kesuksesan di sekolah yang akhirnya mereka pilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun