Mohon tunggu...
Agustus Sani Nugroho
Agustus Sani Nugroho Mohon Tunggu... Advokat, Pengusaha -

Lawyer, Pengusaha, Penulis, Pemerhati masalah sosial budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wakil Rakyat Negara Mana sih DPR?

27 Juni 2015   08:27 Diperbarui: 27 Juni 2015   08:41 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gaji anggota DPR sudah BESAR (untuk standard negeri ini) dan Gaji BESAR itu dibiayai dengan UANG RAKYAT.

Bersidang yang sudah merupakan paket pekerjaan utamanya pun dibayar lagi UANG SIDANG juga dengan UANG RAKYAT, itu pun pada tertidur di ruang sidang dan marah saat dipotret oleh media.

Fasilitas perumahan dan transportasi pun dapat tunjangan, bahkan DPR menghabiskan dana yang sangat BESAR sampai untuk membeli Pembalut Wanita segala, dan lagi-lagi semua itu menggunakan UANG RAKYAT.

Gedung masih bagus, megah dan pantas, masih ngotot minta GEDUNG MEWAH BARU dengan harga trilliunan Rupiah, dan lagi-lagi memaksakan untuk menggunakan UANG RAKYAT.

Tugas wakil rakyat ya memang seharusnya mendengarkan suara rakyat dan hanya untuk mendengarkan itu pun, para anggota DPR itu masing-masing orang mendapat dana BESAR senilai Rp. 1,2 milyar dan itu juga pakai UANG RAKYAT.

Lalu sekarang ngotot sampai marah dan emosi tak terkendali karena alasannya minta Rp. 20 milyar itu untuk mendengar rakyat yang diwakilinya dengan sopan ditolak Pemerintah, padahal semua itu menggunakan UANG RAKYAT yang harus dihemat untuk berbagai kepentingan dasar yang masih kurang dinegeri ini.

Lha tugas wakil rakyat untuk membuat UU yang demikian banyak terabaikan malah sekarang ngotot mau membahas RUU KPK yang tidak ingin diubah oleh Presiden demi mengurangi kewenangan KPK yang dapat mengancam posisi dan tindak-tanduk koruptif para politisi. Keliatan sekali motivasinya itu apa wahai anggota DPR...!!

Jika benar kalian itu wakil rakyat, apakah total Gaji dan Tunjanganmu yang lebih dari Rp 58 juta sebulan itu ditambah biaya Reses untuk mendengarkan suara rakyat sebesar Rp. 1,2 milyar setahun itu masih kurang juga ???? Jika benar kalian adalah wakil rakyat tentu kalian akan tahu bahwa nilai sebesar penghasilan kalian itu sudah jauuuh diatas penghasilan rakyat yang kalian wakili. Jika benar kalian itu wakil rakyat, tidakkah kalian tahu bahwa untuk mendapatkan pinjaman sebesar dana reses yang kalian terima cuma-cuma dari UANG RAKYAT sebesar 1,2 milyar pertahun itu pun rakyat dengan susah payah dan mesti menjaminkan seluruh harta kekayaannya dan bisa kehilangan seluruh harta kekayaannya itu jika tidak melunasi, sementara kalian menerima itu cuma-cuma setiap tahunnya ?? Jika benar kalian itu wakil rakyat, pemohonan kalian untuk meminta Gedung Baru trilliunan rupiah lalu meminta lagi dana Aspirasi yang totalnya lebih dari 11 trilliun Rupiah disaat negara sulit dan berusaha menghemat disemua bidang agar tetap adapat membangun berbagai kebutuhan dasar negeri ini, lalu disaat yang sama berusaha mengurangi kewenangan KPK agar kalian bebas berpesta pora dengan uang-uang rakyat itu, sungguh sangat2 menusuk hati rakyat yang katanya kalian wakili ????

Tapi berhubung kalian tetaaap saja ngotot, tak tau malu dan terus merasa benar sendiri, jangan2 memang rakyat juga yang salah telah tertipu dan terjebak memilihmu sebagai wakilnya dan mendelegasikan berbegai kewenangan padamu sebagai wakil rakyat. Atau mungkin kita-kita yang hidup di negeri ini yang perlu bertanya ulang pada kalian, Rakyat negara mana yang kalian wakili sih ??? Jangan-jangan kita bicara rakyat negara lain (bukan rakyat negeri ini) ??

Yaudah gitu aja. Silahkan aja kalau masih pada dan mau lanjut emosi karena permohonan dan rencana dapat Dana Aspirasi sebesar Rp 20 milyar setahun atau Rp 100 milyar selama masa jabatan 5 tahun bagi seorang anggota DPR ditolak Pemerintah. Sementara saya, salah satu (dan rasanya cukup banyak yg lainnya juga) dari jutaan rakyat negeri ini, masih tetap ingin berpuasa dan menikmati aura Ramadhan yang damai dan berusaha membersihkan hati, pikiran dan perbuatan; berusaha mengingat-ingat bahwa korupsi adalah sebuah Kejahatan Luar Biasa; berusaha memberi nafkah dan kehidupan bagi diri dan keluarga dari rezeki yang halal.

Selamat berpuasa sahabat2ku yang beragama Islam. Selamat berakhir pekan sahabat2ku semua. Ini nulisnya juga gak pake emosi dan malah sambil senyam-senyum. Terlepas dari tingkah dan polah para politisi di DPR, mari tetap berupaya menjadikan negeri ini lebih baik dari hari ke hari. Stay positive.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun