Mohon tunggu...
Agustus Sani Nugroho
Agustus Sani Nugroho Mohon Tunggu... Advokat, Pengusaha -

Lawyer, Pengusaha, Penulis, Pemerhati masalah sosial budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Perlu Kembalikan Sekolah Sebagai Institusi Pendidikan

17 Mei 2015   13:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:53 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo SMA Lulus 01_zpsp7ikqkxd.jpg

[caption id="" align="aligncenter" width="512" caption="Perlu Kembalikan Sekolah Sebagai Institusi Pendidikan"][/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="504" caption="Perlu Kembalikan Sekolah Sebagai Institusi Pendidikan"]

[/caption]

*Sumber foto-foto diunduh dari sini, juga disini.

Ekspresi beberapa (atau beberapa kelompok) anak SMA dibanyak tempat saat kelulusan. Dalam banyak hal mengekspresikan ketika kebebasan individual begitu diagungkan seakan bisa lepas dari kebebasan orang lain. Ketika kenaikan kelas atau posisi seakan lepas dari kenaikan tanggung jawab. Rendahnya tingkat kesadaran betapa dimasa kini pendidikan setingkat SMA saja sangat2 tidak memadai dan masih sangat kurang untuk dapat memberi kehidupan yg baik dimasa depan. Ekspresi kegembiraan ditiap tahapan pencapai adalah sangat wajar. Namun mestinya tetap ada batasan2 (dan ini boleh berbeda dan cukup relatif/subjektif), yg perlu diperhatikan.

Sebuah tantangan berat bagi dunia pendidikan negeri ini agar tak sekedar mengejar inteletualitas siswanya semata, namun juga kematangan emosional mereka. Beberapa menambahkan juga perlunya kematangan spiritual, silahkan dan bagus juga.

Kita butuh institusi-institusi "Pendidikan" yg juga dipimpin dan muatannya diberikan oleh para PENDIDIK dan bukan sekedar pengajar. Sebuah reformasi paradigma guru sangat diperlukan agar kembali kekiprahnya sebagai pendidik dan bukan sekedar pengajar, apalagi sekedar "pekerjaan". Selain itu apresiasi terhadap profesi ini yang, secara umum, masih sangat rendah juga memerlukan perhatian.

Memngembalikan sekolah sebagai institusi "Pendidikan" adalah sebuah upaya yg sangat tidak mudah ketika kita menyadari bahwa sesungguhnya negeri ini miskin contoh dan teladan dari para orang tua, guru, dan para pemimpinnya.

Korupsi adalah salah satu contoh kerusakan moral dan penyebab utama kerusakan DASYAT dinegeri ini. Dalam beberapa kesempatan saya juga mengatakan, jika korupsi telah menyusup jauh hingga ke institusi-institusi penjaga moral negeri (institusi2 pendidikan, agama, dan penegak hukum) maka tinggal kita tunggu saat kehancuran negeri ini karena para koruptor itu bahkan akan tega menghancurkan, atau menjual negeri atau anak2 negerinya sendiri. Masihkah Korupsi yg tergolong sebagai kejahatan luarbiasa itu kita anggap sebagai kegiatan (bahkan bukan kejahatan) yg biasa2 saja ?

Bagi saya foto2 ini hanyalah sebuah akibat. Sebuah pesan yg menggambarkan dengan jelas seperti apa kondisi kita yang sesungguhnya (walau saya juga tahu kita tak bisa menggeneralisasikan, dan tak semua siswa SMA spt itu). Masih ada dan saya yakin jumlahnya juga tak sedikit juga yang masih melakukan berbagai ungkapan ekspresi kegembiraan mereka secara wajar atau dengan kegiatan2 yag positif (walau hal2 positif selalu lebih minus pemberitaan ketimbang yg negatif).

Perubahan ini juga tak mungkin dilakukan Pemerintah sendirian. Semua kita juga turut bertanggungjawab untuk berpartisipasi; setidaknya dari rumah kita masing2 atau dari forum2 dimana kita dapat berkontribusi menyeimbangkan nilai2 inteletualitas dengan emosional atau spiritual orang2 dilingkungan terdekat sekitar kita.

Tetap berSEMANGAT mendorong perbaikan di negeri ini.

Salam Indonesia Raya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun