Mohon tunggu...
Agustus Sani Nugroho
Agustus Sani Nugroho Mohon Tunggu... Advokat, Pengusaha -

Lawyer, Pengusaha, Penulis, Pemerhati masalah sosial budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nah, Ini Kampanye Positif

7 Juni 2014   02:12 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:56 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketua Nasional Tim Pemenangan Prahara, Mahfud MD, Rabu, 04 Juni 2014 lalu, memuji sosok capres Joko Widodo:

"Saya nggak pernah bilang Pak Jokowi itu jelek. Hal-hal tertentu, Jokowi itu bersih, jujur, sederhana dan merakyat. Ia muncul dari kekuatan rakyat, hal ini tidak dapat dipungkiri,"
Sebenarnya bukan sekali ini saja Mahfud memuji Jokowi. Beberapa waktu lalu, di Balai Kota, Jakarta, Selasa (29/10/2013), Mahfud juga pernah menilai kinerja Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menyatakan:

"Bagus. Saya kira secara obyektif Pak Jokowi menunjukkan seorang pekerja keras dan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia, tanpa catatan korupsi,"
Tentu saja tak hanya memuji Joko Widodo, Mahfud MD juga memuji Prabowo dimana selain memiliki visi dan misi yang konsisten dan jelas, menurut Mahfud, Prabowo juga:

"bersedia menjamin penegakan hukum dan keadilan di Indonesia tanpa pandang bulu. Hal ini tercantum jelas dalam visi dan misi yang mereka tawarkan."

Hm.. terlepas dari masalah penegakan hukum adalah juga merupakan sesuatu yang disebutkan dalam visi, misi Jokowi-JK, menurut saya Mahfud MD telah menyatakan pendapatnya tentang kedua tokoh Capres ini secara objektif dan fair.

Ini baru kampanye positif. Pola ini, jauuuh.... lebih baik ketimbang pernyataan Mahfud sebelumnya misalnya, yang menyatakan:

"Saya dengar Jokowi dicukongi konglomerat besar untuk memenangkan Jokowi dengan membuat pencitraan yang baik di masyarakat...."
yang akhirnya, karena menimbulkan banyak penafsiran macam-macam, hingga perlu di klarifikasi lagisegala. Apalagi, terlepas hal itu mungkin saja terjadi, agak sulit dicerna jika logika berfikir seperti ini yang dikemukakan sementara pada saat yang sama Prahara justru didukung terang-terangan oleh Hashim Djojohadikusumo, Harry Tanuwijaya, Aburizal Bakrie, yang semua orang tau merupakan konglomerat besar di negeri ini.

Tinggal nanti rakyat yang akan memilih yang mana.

Selamat memilih :)

*Catatan: Sumber-sumber pemberitaan saya link dan tingggal di klik sendiri, jika ingin membaca lebih detail.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun