Mohon tunggu...
Agus Tulastyo
Agus Tulastyo Mohon Tunggu... lainnya -

Praktisi periklanan, Pengamat media, Peneliti. "All Truth passes thru three stages: First, it is ridiculed. Second, it is violently opposed. Third, it is accepted as self-evident." - Arthur Schopenhauer; German Philosopher

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

“Wonder Woman” dalam Kabinet Presiden Jokowi

30 November 2014   20:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:26 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14173295771407503580


“Masalah kedaulatan merupakan masalah yang tidak bisa ditawar”

Menteri Luar Negeri; “Braveheart” Retno Marsudi

“...Kalau untuk kedaulatan, anything necessary to do to be done,

it has to be done. Nothing else. So?...”

Menteri Kelautan dan perikanan; “Lionhearted” Susi Pudjiastuti.

http://bisniskeuangan.kompas.com

Pernah mendengar/membaca/melihat film Wonder Woman...??? Karakter ini muncul dalam buku cerita fiksi komik yang di publikasikan oleh DC Comics. Kreator karakter ini adalah seorang penulis dan psikolog Amerika William Moulton Marston, membuat karakter sebagai seorang superhero wanita Wonder Woman. Wanita super yang dianugerahi kekuatan fisik dan beberapa senjata super, salah satunya adalah Lasso of Truth (Cemeti Kebenaran), mengabdikan dirinya untuk membela Keadilan, Cinta kasih, Perdamaian, dan Persamaan Gender, dan tentu keberanian dan keahlian super pula.

Dinegeri kita tercinta ini tidak memiliki cerita fiksi, mitos atau lainnya yang sedemikian mendunia seperti Yunani dan Amerika. Tetapi Sejarah Negeri Pertiwi membuktikan, kita memiliki Dua Perempuan Superhero: “The Ironclad” Tjoet Nja’ Dhien Dan “The Adorable” R.A. Kartini. Mereka berjuang melawan kolonial dengan caranya sendiri-sendiri. Keduanya ditakuti namun dijunjung, disegani, dicintai dan dikagumi oleh teman, rakyat juga musuh. Hanya saja waktu, tempat, dan cara yang membedakan mereka menghadapi musuh. Apabila saja keduanya berada diwaktu dan tempat yang sama, bayangkan kekuatan yang dimiliki; Belanda tentu akan berfikir berulang kali untuk dapat mematahkan perjuangan yang dipimpin mereka berdua. R.A. Kartini akan melawan mereka dengan pena dan diplomasi, sementara Tjoet Nja’ Dhien melakukan perlawanan dengan strategi perang fisik bersama pasukan komandonya.

Jika kedua karakter Perempuan Superhero Indonesia itu disatukan, maka muncul wujud  Wonder Woman tokoh superhero fiksional Negeri Paman Sam. Sampai saat ini walau memiliki tokoh fiksi spektakuler, Amerika belum pernah memiliki tokoh fiksi perempuan yang menjadi kenyataan. Inggris pernah memiliki “the Iron Lady” Margaret Thatcher, dan Amerika Latin ada Christina Fernandez de Kirchner, keduanya adalah perempuan  perkasa, yang berani menghadapi tekanan dan mengambil keputusan - umumnya dilakukan presiden pria -  sekalipun harus bersitegang dan berbenturan dengan pemimpin negara-negara super power.

Saat ini kita memiliki kandidat perempuan perkasa dalam versi berbeda yang akan dapat  mengukir sejarah bangsa ini. Mari kita simak pada apa yang terkandung di dalam kata-kata dan pernyataan para kadidat perempuan perkasa ini secara lebih lengkap:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun