Mohon tunggu...
Agus Tulastyo
Agus Tulastyo Mohon Tunggu... lainnya -

Praktisi periklanan, Pengamat media, Peneliti. "All Truth passes thru three stages: First, it is ridiculed. Second, it is violently opposed. Third, it is accepted as self-evident." - Arthur Schopenhauer; German Philosopher

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Blowback...!!!

26 Agustus 2014   17:14 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:31 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1409022767484778072

The winner doesn't promise too much, except he does something tirelessly,

and gives us his commitment and integrity;

The loser only gives us promises and do nothing except fight,

that everybody and he knew, he will lose.

- I say

Pada tahun 1970-an, sebagian besar rakyat Indonesia masih hidup miskin dan dibawah garis kemiskinan. Pada suatu hari, terlihat orang berbondong-bondong, berdesakan dan berhimpitan dirumah tetangga mereka yang berkecukupan (terutama di Jakarta). Dirumah tersebut mata semua orang, yang saling berhimpitan itu, tertuju pada satu benda berbentuk kotak seukuran kurang lebih 50cm x 40cm, mengeluarkan suara, tertera juga tulisan, gambar bergerak berwarna hitam putih dilayar kacanya, kita kenal dengan Televisi. Bukan melihat berita penting (karena tahun-tahun sebelumnya rakyat Indonesia masih sering disuguhkan berita pergerakan massa) yang ditayangkan oleh stasiun televisi TVRI (satu-satunya stasiun Televisi), lalu apa yang mereka mau lihat...? Tentang film dokumenter tentang riwayat hidup Bung Karno yang baru beberapa tahun sebelumnya meninggal dunia...? Bukan..!, Pidato kenegaraan Presiden Soeharto...? Juga bukan!.

Saat itu tepatnya tanggal 28 Januari 1974, semua mata tertuju pada pesawat televisi, dikarenakan TVRI menyiarkan secara langsung pertandingan tinju kelas berat dunia antara Muhammad Ali melawan Joe Frazier. Sebuah pertandingan tinju antara Out-boxer style (Muhammad Ali) dan Swarmer-boxer Style (Joe Frazier), apa itu Out dan Swarmer?

Swarmer-boxer Style adalah, gaya seorang petarung yang bertumpu pada serangan dan tekanan secara masif, agresif dan konstan dengan mengandalkan seluruh kekuatan dan kemampuannya untuk merubuhkan lawan. Terkadang setelah beberapa waktu serangan terlihat tidak terkontrol, dan unsur emosi lebih mendominasi. Sementara Out-boxer Style, ialah petarung dengan gaya berlawanan dengan Swarmer-boxer, gaya petarung ini mengandalkan kelincahan bergerak terutama pada kaki, kecepatan serta kekuatan pukulan, tetapi selalu menjaga jarak dengan lawannya agar ia dapat memperkirakan dari arah mana serangan dan kapan waktunya untuk menyerang balik dengan kekuatan penuh. Gaya ini kadang disebut Pure Boxer. Biasanya dapat mengontrol diri dan mempertahankan gaya pertarungannya.

Pertarungan yang sangat melelahkan selama 12 ronde, dan keduanya dapat tetap berdiri dengan tegak. Lalu siapa yang memenangkan pertarungan? kubu Joe Frazier sangat yakin memenangkan pertarungan begitu pula sang komentator, dipihak lain kubu Muhammad Ali memiliki keyakinan memenangkan pertarungan atas dasar besaran angka dari banyaknya pukulan yang disarangkan kelawan. Jadi siapakah penentu kemenangan mereka? Juri!!!...Juri memutuskan secara Unanimously (seluruh juri penilai) memenangkan Muhammad Ali. Lalu bagaimana komentar Joe Frazier? Tidak banyak, komentarnya adalah, ia menerima keputusan Juri, dan berjanji untuk menantang Muhammad Ali untuk pertarungan berikut. Singkatnya, pertarungan ulang yang berbau balas dendam diselenggarakan di Filipina dan akhirnya Joe Frazier kalah TKO.

Apa maksud dari penjabaran peristiwa di atas...?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun