Mohon tunggu...
Gus Iyan
Gus Iyan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Unlogic Project. All I wanted was to be invisible, It was a simple request. It didn't involve anyone else.When I was in a room with another person,I felt like I was only half there.When I was in a room with two other people,I felt like a third of myself.When I was in a room with three other people,I felt like a quarter of myself.And when I was in a whole crowd of people,I felt like nobody (The Quiet).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hanya Ingin Menonton Sinetron

27 November 2011   13:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:08 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Magrib di Jakarta. Wati, ibu muda yang baru menikah 3 bulan lalu, sedang menyiapkan makan malam buat suaminya yang sebantar lagi pulang kerja.  Malam ini Wati ingin membuat kejutan utnuk suami tercintanya. " Menu makan malam malam ini harus spesial, lain daripada yang kemarin," pikirnya. Menu makan malam kemarin; sayur asam, ikan teri dan sambal. Wati mendadak tersenyum kalau ingat suaminya berusaha menahan rasa asin yang luar biasa.

" Hmm, enaknya masak apa ya?," tanyanya pada diri sendiri. Bibirnya merahnya merakah. Secepat kilat ia menyambar remote control, tv  ON. Beruntung. Setelah beberapa kali pencet, wati menemukan siaran masak-memasak di salah satu stasiun tv. Ia mengambil kertas dan pena, serius mencatat. " Steak," serunya. Kebetulan persediaan daging sapi di kulkas masih ada. Beruntung ia membeli agak banyak ketika suaminya ingin dibuatkan soto sapi.

Setalah selesai acara sang koki kondang, Wati memencet remote control. Ia berhenti pada salah satu stasiun yang sedang menayangkan sinetron. Ia bener-benar terhipnotis oleh cerita sinetron itu. Sampai Isya,  Wati belum beranjak dari sinetronnya. Ia benar-benar telah melupakan Steak suaminya.

Handphone berdering. Wati terkejut. Ia melompat dari sofa, hampir saja ia terjatuh tersandung ember yang lupa Ia singkirkan. Sore tadi, ia mengepel lantai.

" Halo, siapa ini?, " tanya Wati.

" Ini Papa, masa lupa, lho, emangnya nomor Papa gak disimpen?, "  suaminya balik tanya.

" Eh, Papa, maaf  deh, tadi Mama gak sempet lihat. Ada apa?,"

" Satu jam lagi Papa sampai rumah. Mamah dah masak kan, masak apa?,".

" Hmm.. sudah, pokoknya menunya spesial, makanya papa cepet pulang ya,".

" Oke deh kalo gitu, dah Mama,"

" Dah,  Papa, Muah," .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun