Magrib di Jakarta. Wati, ibu muda yang baru menikah 3 bulan lalu, sedang menyiapkan makan malam buat suaminya yang sebantar lagi pulang kerja. Malam ini Wati ingin membuat kejutan utnuk suami tercintanya. " Menu makan malam malam ini harus spesial, lain daripada yang kemarin," pikirnya. Menu makan malam kemarin; sayur asam, ikan teri dan sambal. Wati mendadak tersenyum kalau ingat suaminya berusaha menahan rasa asin yang luar biasa.
" Hmm, enaknya masak apa ya?," tanyanya pada diri sendiri. Bibirnya merahnya merakah. Secepat kilat ia menyambar remote control, tv ON. Beruntung. Setelah beberapa kali pencet, wati menemukan siaran masak-memasak di salah satu stasiun tv. Ia mengambil kertas dan pena, serius mencatat. " Steak," serunya. Kebetulan persediaan daging sapi di kulkas masih ada. Beruntung ia membeli agak banyak ketika suaminya ingin dibuatkan soto sapi.
Setalah selesai acara sang koki kondang, Wati memencet remote control. Ia berhenti pada salah satu stasiun yang sedang menayangkan sinetron. Ia bener-benar terhipnotis oleh cerita sinetron itu. Sampai Isya, Wati belum beranjak dari sinetronnya. Ia benar-benar telah melupakan Steak suaminya.
Handphone berdering. Wati terkejut. Ia melompat dari sofa, hampir saja ia terjatuh tersandung ember yang lupa Ia singkirkan. Sore tadi, ia mengepel lantai.
" Halo, siapa ini?, " tanya Wati.
" Ini Papa, masa lupa, lho, emangnya nomor Papa gak disimpen?, "Â suaminya balik tanya.
" Eh, Papa, maaf deh, tadi Mama gak sempet lihat. Ada apa?,"
" Satu jam lagi Papa sampai rumah. Mamah dah masak kan, masak apa?,".
" Hmm.. sudah, pokoknya menunya spesial, makanya papa cepet pulang ya,".
" Oke deh kalo gitu, dah Mama,"
" Dah, Papa, Muah," .