Mohon tunggu...
Agus Triwinarso
Agus Triwinarso Mohon Tunggu... profesional -

aku hanya orang biasa yang mencoba untuk mencari kebenaran ilahi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Inggris adalah Bahasa Persatuan

14 November 2012   05:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:24 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lain ladang lain belalang, itulah salah satu ungkapan yang biasa digunakan untuk mengibaratkan perbedaan budaya masing-masing daerah. Perbedaan perupakan fitrah manusia. Satu cerita menarik berkaitan dengan ungkapan di atas, yaitu ada dua orang berbeda asalnya yang sama-sama belajar di kampung inggris. Yang pertama berasal dari Indonesia dengan suku Jawa tulen sebut saja namanya Sutarjo. Sementara yang kedua berasal dari Jazirah Arab sebut saja Abdullah. Keduanya mula-mula tidak saling kenal, juga tidak pernah mengerti pandangan hidup dan adat istiadat masing-masing daerah.

Singkat cerita, mereka berkenalan dan ngobrol pun tidak dapat dihindarkan. Setelah lama ngobrol, rasa lapar menghinggapi si Sutarjo. Tanpa pikir panjang ia segera bangkit dari duduknya dan mengajak si Abdullah pergi ke warung. Sebelum keduanya beranjak dari tempatnya, tanpa disengaja si Sutarjo menepuk pantat Abdullah sebagai syarat untuk segera berjalan.

Seketika itu wajah Abdullah menjadi merah padam, ia mencak-mencak dengan si Sutarjo. Sutarjo pun tidak mengerti mengapa kenalan barunya itu marah kepadanya. Kemudian dengan sikap bijak Sutarjo minta penjelasan. Dengan kesal Abdullah menjelaskan bahwa ia tidak suka terhadap tindakannya, yaitu memukul pantatnya. Karena memukul pantat dalam tradisi Arab adalah perbuatan yang tabu.

Sutarjo sadar dan minta maaf atas ketidaktahuannya serta ia berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Kemudian keduanya kembali akrab dan melanjutkan perjalanan menuju ke warung.

Selang beberapa waktu kemudian, peristiwa seperti tadi terulang lagi, namun sekarang yang mencak-mencak adalah Sutarjo. Abdullah tanpa sengaja menepuk kepala Sutarjo, untuk mengusir ulat yang jatuh di kepalanya. Adegan seperti tadi pun terulang kembali, namun dengan penuh kearifan Abdullah minta penjelasan kepada teman baru asal jawa tersebut. Tanpa berfikir panjang Sutarjo yang hobbinya ngrumpi langsung saja memberikan fatwa di hadapan Abdullah. Ia menuturkan bahwa dalam tradisi Indonesia lebih khusus suku Jawa menepuk kepala orang lain adalah perbuatan yang tidak terpuji dan tabu dilakukan sama seperti dalam tradisi Arab memukul atau menepuk pantat orang lain adalah perbuatan yang tidak sopan.

Andaikata sikap Sutarjo dan Abdullah dimiliki oleh setiap pelajar bahasa di Pare, mungkin tidak akan tercipta sebuah iklim yang kondusif yang kita kenal dengan “Kampung Inggris”. Jika diperhatikan satu persatu dari semua pelajar bahasa, masing-masing dari mereka membawa kultur yang berbeda. Bahkan tidak hanya itu, perbedaan agama pun juga ada.

Perbedaan bukanlah penghambat dalam proses pencapaian tujuan. Justru dengan perbedaan itu kita dapat berlomba-lomba untuk menempuh suatu keberhasilan dalam belajar, tentunya belajar bahasa Inggris. Dalam masalah selera saja sudah terjadi perbedaan, apalagi dalam hal kultur maupun budaya. Perbedaan baru menjadi sebuah persoalan jika masing-masing yang berbeda tidak terdapat sikap saling menerima dan menyesuaikan, sehingga terjadi clash antar masing-masing.

We speak different language. We come from different culture. No matter who you are or where you are. You are not responsible for the past but you are responsible for this future…!!!

Dengan demikian, yang terpenting bagi kita adalah bagaimana mengelola sebuah perbedaan. Menghargai perbedaan adalah kewajiban bagi setiap orang. Karena dengan perbedaan akan tercipta sebuah ke-unik-an dalam setiap kehidupan. Pelangi terlihat indah karena terdapat keanikaragaman warna. Mungkin inilah rahasia hadits Nabi “ikhtilaafu ummatii rohmah” perbedaan ummat-ku adalah rahmat.

13528703121670021791
13528703121670021791

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun