Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) sejak tahun 2017 sudah menguraikan bagian-bagian pelayanan kesehatan yang menjadi tanggung jawab UKS yaitu upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan terhadap peserta didik.
Di antara hal penting yang harus menjadi program unggulan UKS adalah Health Promoting School (HPS). Jika warga sekolah, terutama peserta didik telah menyadari pentingnya kesehatan dan menjadikannya sebagai budaya sekolah, maka lebih muda mengembangkan potensi atau bakat mereka. Sebaliknya, sulit mengembangkan potensi atau bakat peserta didik jika tidak ditunjang dengan kualitas kesehatan.
Bagaimana Peran Guru?
Meski secara teknis, yang paling bertanggung jawab terhadap implementasi Konsep Sekolah Sehat di satuan pendidikan adalah UKS, bukan berarti Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) lainnya tidak berperan sama sekali. Mengapa demikian? Karena kesehatan dan pembelajaran ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Kesehatan optimal akan meningkatkan kualitas pembelajaran, sebaliknya jika pendidikan berjalan baik maka kesadaran akan kesehatan juga akan meningkat. Jadi GTK juga berperan mengawasi dan mempromosikan pentingnya gaya hidup sehat di sekolah.
Semoga tulisan ini kembali menyadarkan kita bahwa pendidikan kesehatan peserta didik ikut menjadi tanggung jawab bersama, meski ujung tombaknya berada di tangan UKS. Semoga kita ingat betapa besar harapan para orang tua peserta didik terhadap masa depan pendidikan anak-anak mereka di sekolah, dan tentu saja kesehatan termasuk di dalamnya.
Tidak merasa bersalahkah kita jika peserta didik mengonsumsi makanan atau minuman tidak sehat selama berada di sekolah? Bukankah jika demikian kita melakukan "pembiaran" gaya hidup tidak sehat di depan mata kita sendiri. Berarti jika demikian kita ikut menyumbang andil terhadap masa depan mereka yang suram karena terjangkit penyakit, termasuk diabetes dan gagal ginjal. Mari mengembalikan muruah Sekolah Sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H