Tidak banyak hal yang menyita perhatian publik pasca Debat Calon Presiden (Capres) putaran terakhir, tidak seperti debat capres atau cawapres sebelumnya.
Hal ini mungkin disebabkan karena para kandidat seperti bermain "aman" atau defensif. Ada juga yang mencoba agresif di akhir-akhir, tetapi tidak berhasil memancing respon lawan untuk menanggapi serius. Lawan yang diserang justru lebih memilih tampil "adem", mungkin untuk membentengi diri dari respon negatif seperti yang dialami oleh cawapres pasangannya di debat sebelumnya.
Ahok Memanaskan Arena
Saat debat putaran terakhir, Capres 03 Ganjar Pranowo mencoba menyerang Capres 02 Prabowo Subianto dengan menyatakan bahwa saat 2019, Jokowi pernah mengingatkan agar tidak memilih calon presiden yang memiliki potongan diktator dan punya jejak pelanggaran HAM (hak asasi manusia). Tetapi serangan ini tidak direspon oleh Prabowo Subianto.
Penulis kemudian berusaha menelusuri adakah serangan lain dari Tim Ganjar-Mahfud? Saya lalu menemukan salah satu video Viva.co.id saat Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok "menceramahi" seorang ibu yang menyatakan memilih pasangan Prabowo-Gibran.
Ahok memang sejak awal menyatakan ketidaksetujuannya jika Gibran Rakabuming Raka dipaksakan maju menjadi cawapres. Di kesempatan itu, Ahok menanyakan kepada si ibu apakah terbukti Gibran bisa kerja selama menjadi Walikota Solo, bahkan Ahok juga bertanya apakah si ibu berpikir Jokowi juga bisa kerja?
Saat ibu berusia 82 tahun itu menjawab dengan menyinggung IKN sebagai upaya Presiden Jokowi melanjutkan cita-cita Soekarno. Ahok menjelaskan bahwa Soekarno menginginkan ibukota pindah ke Kalimantan Tengah bukan ke Kalimantan Timur. Kalaupun di Kalimantan Timur, seharusnya di Balikpapan sebab di sana ada ribuan hektar tanah milik Pertamina. Bukan di lokasi sekarang yang membutuhkan biaya besar di setiap pembebasan lahannya.
Ahok sebelumnya telah mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama Pertamina menyusul Mahfud MD yang mengundurkan diri sebagai Menteri Koordinator (Menko) Politik, Hukum dan Keamanan. Usai mundur, Ahok langsung dikontak oleh Capres Ganjar Pranowo untuk bergabung ke Tim Kampanyenya pada 3 Februari atau sehari setelah Ahok menyatakan mundur. Ahok sebenarnya telah lama menyatakan ingin mengundurkan diri tetapi karena masih ada beberapa hal yang harus diselesaikan maka barulah pada Jumat, 2 Februari 2024 pengunduran dirinya dapat dilakukan.
Ahok Mengkritik Sikap Jokowi di Pilpres 2024 dan Polemik Dana BansosÂ