Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kekerasan terhadap Relawan: Intimidasi, Ketidaknetralan atau Kekerasan Tidak Terkait Pilpres?

8 Januari 2024   13:20 Diperbarui: 8 Januari 2024   13:24 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Letkol Wiweko saat menunjukkan pedoman netralitas aparat (sumber: Tempo.co)

 Pihak Bawaslu menyatakan belum bisa menindak kasus tersebut karena belum ada penetapan Capres-Cawapres 2014 secara defenitif oleh KPU, jadi belum bisa dikategorikan sebagai Posko Pemenangan Capres-Cawapres. Begitupun pihak KPU yang mengatakan bahwa orang-orang yang menghuni Posko itu belum tentu relawan resmi yang didaftarkan ke KPU. Jadi ranahnya merupakan pidana umum yang menjadi tanggung jawab kepolisian.

Meski pembakaran posko relawan Jokowi-JK begitu ramai diberitakan oleh banyak media, tetapi pemberitaan tentang tertangkapnya pelaku pembakaran sangat sepi pemberitaan, bahkan meski kita mengetik di pencarian google "penangkapan pelaku pembakaran posko Jokowi-JK" tidak ada informasi yang berhubungan dengan hal tersebut. Apakah pola yang sama akan terulang lagi di Pilpres selanjutnya? Bahwa hanya berita penyerangan yang ramai diperbincangkan tetapi pelaku penyerangan sepi pemberitaan, kita tunggu ulasan berikutnya.

Penembakan terhadap Relawan Prabowo-Gibran

 Penyerangan terhadap relawan terulang pada Pilpres 2024. Kali ini, bukan pembakaran posko tetapi penembakan terhadap relawan Prabowo-Gibran di Madura. Penembakan terhadap relawan yang diketahui bernama Muarah itu dilakukan oleh orang tak dikenal pada Jumat, 22 Desember 2023. Korban diketahui merupakan tokoh masyarakat di Sampang, Madura. Ia ditembak oleh dua orang yang turun dari sebuah motor, saat ia mengobrol bersama beberapa warga di sebuah toko di Banyuates. Korban mengalami dua luka tembak di perut sehingga harus dirujuk dari rumah sakit Bangkalan ke RSUD Soetomo, Surabaya.

Berselang empat hari kemudian, Capres Prabowo Subianto menyatakan bahwa kasus ini sudah diserahkan kepada kepolisian. Ia juga mengungkap bahwa kondisi korban sudah  mulai stabil setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Ia meyakini bahwa motif penyerangan ini akan mudah diselidiki jika korban sudah mulai pulih. Pihak Kepolisian sendiri telah memeriksa 11 saksi terkait kasus penembakan ini. Untuk membantu mengungkap motif penembakan ini, Polda Jawa Timur telah mengirimkan tim khusus dari laboratorium forensik (labfor) ke Resor Sampang.

Dua pekan setelah penembakan, polisi diberitakan berhasil menangkap tiga terduga pelaku dan ditahan sejak 3 Januari 2023 oleh Polda Jatim. Diketahui salah satu pelaku merupakan oknum kepala desa di Sampang, Madura. Berdasarkan hasil penyelidikan, motif penembakan tidak terkait sama sekali dengan politik menjelang Pilpres 14 Pebruari 2024.

Petikan keterangan Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol. Dirmanto (sumber: video Kompas.com)
Petikan keterangan Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol. Dirmanto (sumber: video Kompas.com)

Penganiayaan terhadap Relawan Ganjar-Mahfud

Hanya berselang sepekan dari insiden penembakan terhadap relawan Prabowo-Gibran di Madura, relawan Ganjar-Mahfud di Sleman, Yogyakarta diberitakan mengalami tindakan penganiayaan oleh oknum anggota TNI pada Sabtu, 30 Desember 2023. Dugaan penganiayaan itu terekam video dan tersebar di media sosial. Akibatnya, lima orang harus rawat jalan, dan dua harus dirawat intensif.

Motif penganiayaan masih didalami oleh Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo dengan memeriksa 15 anggotanya yang melakukan pengeroyokan. Ia juga menambahkan bahwa peristiwa ini sudah ditangani oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV Surakarta. Meski demikian, Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud (Daerah dan Nasional) tetap akan melakukan pendampingan hukum terhadap para korban.

Kita masih menunggu hasil penyelidikan aparat kepolisian dan internal TNI apakah tindakan kekerasan itu ada hubungannya dengan Pilpres atau persoalan lainnya, misalnya masalah pribadi atau spontanitas karena suatu masalah yang tidak berkaitan dengan Pilpres. Soalnya jika berdasarkan penuturan Dandim 0724/Boyolali saat konferensi pers kita mengetahui bahwa sebelum pengeroyokan itu, anggotanya sedang olahraga bersama di asrama Kompi Senapan B Yonif 408/Sbh. Lalu mereka merasa terganggu oleh suara bising knalpot brong dari kendaraan yang terus menerus melintas di depan asrama. Itulah sebabnya, Letkol Wiweko menyebutnya sebagai salah paham. Letkol Wiweko juga menepis isu bahwa pengeroyokan itu bisa menyulut prasangka TNI tidak netral dalam Pemilu 2024. Menurutnya, tidak ada unsur politis dalam kasus penganiayaan itu. Ia bahkan memperlihatkan buku pedoman netralitas TNI saat konferensi pers di Makodim Boyolali pada Ahad, 31 Desember 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun