Netizen, khususnya yang melek Pilpres dihebohkan dengan sosok Eka Anugrah dari Sumedang. Ibu muda ini menyebabkan decak kagum banyak orang, bagaimana mungkin ada seorang simpatisan yang rela menyumbangkan 100 mobil operasional ke relawan Anies-Muhaimin? Bukankah jika dikalkulasi total harga mobil itu bisa menembus angka lebih dari dua miliar rupiah. Siapa sesungguhnya Eka Anugerah ini? Apa motivasi di balik sumbangan yang tak biasa ini? Lalu mengapa disebut ada keresahan?
Mengundurkan Diri sebagai ASN untuk Mengurus Keluarga
Informasi ini penulis dapatkan dari "curhat" Eka di depan Anies Baswedan saat dipertemukan dalam suatu acara di televisi jaringan Tribun Network. Ia menceritakan latar belakang kehidupannya sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengundurkan diri dengan alasan mengurus ibu yang mengalami sakit gagal ginjal stadium 5. Selain itu ia masih harus merawat tiga anaknya dan memberikan perhatian khusus kepada anak pertamanya yang berkebutuhan khusus. Belum lagi ia harus ditinggalkan oleh sang suami yang mendahuluinya. Kesibukan merawat keluarga menyebabkan ia mengaku sama sekali tidak punya waktu berinteraksi dengan media sosial.
Meski kondisi keluarga seperti yang ia ceritakan, single parent dengan tiga anak ini masih dapat menunjukkan simpatinya kepada pasangan Anies-Muhaimin. Simpati yang tak biasa terutama bagi banyak orang. Apalagi menurutnya, sumbangan 100 mobil bukan hanya untuk pemenangan AMIN di wilayah Jawa Barat. Ia sementara merencanakan untuk wilayah Jawa Tengah.
Motivasi dan Keresahan setelah Menyumbang
Terkait motivasi dia menyumbangkan hartanya untuk pemenangan Anies-Muhaimin, Eka Anugrah menyatakan bahwa itu karena amanah gurunya. Sosok guru yang dipanggilnya Abah Aos itu katanya telah meminta kepada murid-muridnya untuk mendukung Anies Baswedan saat ia masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ia pun mengaku tidak mempertanyakan hal itu kepada gurunya. Selanjutnya ia bercerita bahwa Anies pernah ke Sumedang mengadakan kontrak kerja sama pengadaan beras antara Sumedang dengan DKI Jakarta. Setelah pertemuan itu, ia mengaku mencari literatur tentang sosok Anies Baswedan. Â
Awal mula Eka menyumbang 100 mobil adalah saat sedang menjalani pengajian dengan gurunya, ia bertemu dengan Laskar Santri yang mengajaknya mendukung Anies Baswedan. Ia lalu menyatakan persetujuannya dengan niat awal berkhidmat pada gurunya yang pernah meminta murid-muridnya mendukung Anies Baswedan. Ia lalu menyumbangkan keseluruhan aset yang berhubungan dengan ibu dan anak-anaknya berupa 100 mobil untuk Laskar Santri Pemenangan AMIN di seluruh Jawa Barat.
Setelah Eka menyumbangkan 100 mobil ke Laskar Santri AMIN, muncul keajaiban. Kesehatan ibu dan anaknya semakin membaik. Meski demikian, masih ada yang mengganjal dalam hati mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Sumedang ini yang ingin disampaikan langsung kepada Anies Baswedan.
Adapun yang membuat Eka Anugrah resah karena dirinya merasa tidak tenang setelah menyumbangkan 100 mobil ke relawan Anies. Ia merasa selalu jadi sorotan dan di teror bahkan diancam akan dilaporkan ke Bawaslu dan aparat penegak hukum serta akan diaudit dan sebagainya.