Berdasarkan browsing penulis, orang pertama yang mempersoalkan alat bantu Gibran saat Debat Cawapres pada Jumat, 22 Desember malam adalah Roy Suryo. Melalui akun media sosialnya, KRMT Roy Suryo, Pakar Telematika dan mantan politikus Partai Demokrat ini mempertanyakan mengapa Gibran menggunakan tiga mic sekaligus yaitu Clip-on, Hand-held dan Head-set? Berikutnya, ia mempertanyakan untuk apa juga ada Ear-phone? Siapa yang bisa feeding ke telinganya?
Unggahan Roy Suryo ini kemudian semakin menggelinding karena dijadikan argumen oleh beberapa chanel yang membahas penggunaan alat bantu Gibran yang dianggap berbeda dengan dua cawapres lain. Di antara chanel yang membahasnya adalah Refly Harun dan Hersubeno Point. Refly Harun kita ketahui sebagai seorang pakar hukum tata negara, sedangkan Hersubeno Arif adalah jurnalis Forum News Network (FNN). Refly Harun juga mempersoalkan adanya suara "udah" yang terdengar saat Gibran akan mengakhiri jawabannya saat menjawab pertanyaan Mahfud MD. Adapun Hersubeno Arif membandingkan alat bantu dengar Gibran dengan alat sejenis yang dipergunakan oleh Joko Widodo (Jokowi) saat Debat Presiden 2019.
Selain itu, Roy Suryo juga pernah membuat unggahan bahwa Gibran berbicara saat Debat Cawapres pada Jumat, 22 Desember lalu menggunakan alat bantu untuk membaca berupa Teleprompter. Lalu bagaimana dinamikanya hingga kini dan manakah yang merupakan fakta? Mudah-mudahan kita dapat menemukannya setelah mencermati beberapa keterangan di bawah ini.
Tanggapan terhadap Tuduhan Roy Suryo
Sepanjang penelusuran penulis, hingga kini persoalan Gibran dituduh menggunakan alat bantu dengar yang tidak dipergunakan calon lain masih menjadi topik hangat. Hal ini disebabkan, pernyataan pakar telematika, Roy Suryo telah diberitakan oleh beberapa media nasional dan dibahas melalui beberapa akun Youtube.
Berikutnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran juga sudah memberi tanggapan terkait tuduhan mantan politikus Partai Demokrat, Roy Suryo. Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyatakan bahwa semua cawapres menggunakan tiga mikrofon saat debat, bukan hanya Gibran. Ia menegaskan, semestinya Roy Suryo berbicara berdasarkan fakta yang berimbang. Ia lalu mengajak agar semua pihak tidak mudah percaya dengan pernyataan seseorang di media sosial. Pernyataan Nusron Wahid senada dengan yang disampaikan oleh Capres Ganjar Pranowo bahwa semua peserta debat menggunakan tiga mikrofon untuk mengantisipasi adanya mikrofon yang tidak berfungsi. Capres pasangan Mahfud MD itu bahkan mengaku kaget dengan tuduhan Roy Suryo.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy'ari pada Minggu (24/12/2023) sudah memberikan pernyataan terkait tuduhan Roy Suryo bahwa KPU tidak adil. Ia menegaskan bahwa semua cawapes menggunakan alat yang sama, dan tidak memberikan Ear-feeder kepada Gibran. Menurutnya, semua alat yang dipergunakan oleh Gibran merupakan mikrofon. Ia juga menegaskan bahwa debat itu berlangsung spontan, tidak mungkin didikte atau mendengarkan bisikan atau contekan saat debat berlangsung. Adapun kalimat Ketua KPU yang membuat Roy Suryo tersinggung adalah tuduhan bahwa ia tukang fitnah.
Adapun terkait tuduhan Roy Suryo bahwa Gibran berbicara saat debat dengan menggunakan alat bantu Teleprompter, Hasyim Asy'ari menjelaskan bahwa foto yang memperlihatkan ada teleprompter di hadapan Cawapres 02 itu bukan diambil ketika Debat Cawapres pada Jumat, 22 Desember 2023. Ia menduga, foto yang diambil itu berasal dari acara internal Cawapres nomor urut 02 itu. Ia juga memastikan panggung Debat Cawapres yang digelar pada Jumat, 22 Desember lalu tidak menyediakan layar untuk Cawapres menyontek.