Head of Human Resources and General Affairs PT GNI, Muknis Basri Assegaf ketika itu mengucapkan rasa duka cita atau belasungkawa kepada keluarga Nirwana Selle atas tewasnya operator crane PT GNI itu. Ia juga berjanji membantu proses penanganan kejadian dengan mendampingi pengurusan jenazah sejak dari rumah sakit hingga pemakaman. Ia juga berjanji perusahaan akan memperketat prosedur keamanan dan keselamatan kerja di seluruh lini produksi perusahaan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Pesan Toleransi dalam Unggahan Terakhir Sang Tik Toker
Sebelum insiden mengenaskan yang menyebabkan dirinya tewas terpanggang, Nirwana sempat memposting unggahan di sosial media miliknya. Tik Toker dengan lebih 100 ribu followers ini menceritakan kesannya berteman dengan banyak orang dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan, bahkan Indonesia dan luar negeri. Ia lalu memberi pesan pentingnya toleransi dalam interaksi dalam perantauan. Berikut ini unggahannya:
"Nanti saya ceritakan bagaimana rasanya berteman sama orang Morowali Utara, Luwu, Palopo, Pinrang, Toraja, Bali, Mamuju, Jawa, Poso, Bone, Soppeng, Sidrap, Wajo, Mori, Makassar, Pangkep, Maros, Barru, Palu, China."
Pesan toleransi Nirwana semakin berarti saat terjadi bentrokan antara pekerja lokal dengan Tenaga Kerja Asing (TKA) pada tanggal 14 Januari 2023 yang disebabkan oleh insiden pemukulan yang dilakukan oleh salah satu kelompok pekerja. Video pemukulan dan bentrokan yang terjadi sejak siang hingga puncaknya pada malam hari beredar luas di sosial media.
Mengapa unggahan terakhir Nirwana memberi pesan tentang pentingnya toleransi di perantauan? Apakah ada sesuatu yang "intoleran" yang ia ketahui hingga menyebabkan ia menjadikannya bahan unggahan di sosial medianya? Penulis sendiri tidak berani melakukan interpretasi terhadap unggahan Nirwana apalagi berspekulasi. Intinya, pesan toleransi terutama di perantauan menjadi sangat penting karena begitu beragamnya latar belakang suku, bahasa, budaya bahkan agama yang dianut oleh para perantau. Negara kita tercinta ini sudah sering merasakan pedihnya bentrokan bahkan perang bernuansa SARA, baik karena perbedaan suku maupun agama.
Terima kasih untuk Nirwana Selle yang telah kembali mengingatkan pentingnya toleransi. Ia pun tewas saat sedang berkolaborasi mengoperasikan crane dengan rekan kerjanya yang berasal dari suku dan daerah yang berbeda. Orang tuanya pun memberikan kesaksian kepada beberapa awak media yang mengunjungi kediamannya di hari pemakaman putrinya, bahwa Nirwana adalah sosok yang baik dan diterima oleh semua orang. Selamat tinggal Nirwana, semoga engkau tenang di sisi Tuhan Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Niat dan kerja kerasmu mengangkat derajat orang tua, begitupun pesanmu menjaga toleransi sudah dicatat oleh Yang Maha Kuasa sebagai kebaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H