Tentara wanita Israel pertama kali muncul di beranda youtube saya terkait dengan "serbuan" netizen Indonesia terhadap akun-akun tentara Israel dan nomor-nomor whatsapp mereka. Di antara tentara Israel yang merasa dirugikan dan "stres" akibat aksi "julid" netizen Indonesia ini adalah tentara wanita Israel Defence Force (IDF). Mereka bahkan mengancam akan melaporkan aksi netizen Indonesia ini ke Kementerian Pertahanan dan Polisi Israel bahkan Interpol.
Meski demikian, perhatian saya mulai tergoda ingin menulis tentang mereka saat menyaksikan video yang "viral" tentang seorang wanita yang histeris dan sangat ketakutan sambil menunjuk ke langit. Lalu ia didekati oleh seorang wanita berseragam tentara Israel yang mencoba menghiburnya. Belum ada keterangan dari pihak militer Israel terkait video yang viral ini.
Selanjutnya youtube kembali menyuguhkan video seorang tentara wanita Israel yang ditahan oleh Hamas. Sebelumnya ia tertangkap saat serangan Israel ke Jalur Gaza. Wanita keturunan Maroko yang baru berusia 19 tahun itu memberikan pesan kepada tentara Israel agar berhenti memborbardir Gaza karena serangan itu semakin mendekati dirinya. Ia khawatir akan menjadi korban dari serangan tentara Israel sendiri. Ternyata apa yang ia takutkan terjadi, ia tewas saat Israel tetap membombardir Gaza. Jenazah tentara wanita yang diketahui bernama Noa Marciano itu berhasil dievakuasi oleh tentara Israel.
Selain Noa Marciano, tentara wanita yang juga tewas dalam perang di Gaza diketahui bernama Barkitzi Matania Artzi. Ada informasi bahwa ia merupakan keponakan dari Sarah Artzi, istri Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Sebelumnya Netanyahu sudah kehilangan seorang anggota keluarganya yang juga tewas dalam perang di Gaza yakni Kapten Yair Edou Netanyahu.
Video lainnya masih mengandung misteri tentang tentara wanita Israel. Video itu intinya memberikan informasi bahwa tentara wanita sengaja dikirim ke Gaza untuk menjadi tameng atau tumbal. Hal ini diungkapkan sendiri oleh beberapa tentara wanita IDF yang identitasnya dirahasiakan. Menurutnya mereka kadang sengaja ditinggalkan bahkan tak disuplai persenjataan. Akibatnya banyak di antara mereka yang tewas dalam pertempuran. Ada pula yang ditahan oleh Hamas seperti yang dialami oleh tentara wanita keturunan Maroko yang akhirnya tewas karena serangan Hamas sendiri.
Jika dihubungkan dengan video tentara Israel dan rekaman suara yang viral tentang tentara Israel yang takut berperang dengan Hamas, maka kita bisa berspekulasi bagaimana mental tentara wanita Israel. Jika tentara pria saja dikatakan ketakutan menghadapi tentara Hamas yang mereka anggap seperti hantu, bagaimana pula dengan tentara wanita. Beberapa tentara wanita Israel tertangkap oleh Hamas bukan hanya saat pertempuran tetapi ada yang tertangkap saat serangan tiba-tiba Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023. Video penangkapan tentara wanita itu kemudian beredar di instagram pada 9 Oktober 2023.
Batalyon Caracal
Batalyon ini awalnya bertugas melakukan patroli di perbatasan Israel, tepatnya di sepanjang perbatasan Barat Daya Israel dengan Mesir. Mereka ditugaskan setelah melalui empat bulan pelatihan dasar ditambah tiga bulan pelatihan lanjutan, kecuali bagi mereka yang non-combatan pelatihannya cuma tiga minggu. Tetapi meski tetap terlihat sangar saat betempur, mereka tetaplah wanita yang feminim di luar tugas dengan ciri khas wanita yang suka berdandan. Meski demikian, mereka tetap harus tunduk pada aturan yang bertujuan menjaga hubungan mereka dengan tentara pria. Misalnya mereka tidak boleh mengenakan kaus putih, melepaskan bra, memakai celana di atas lutut, dan merokok di dekat tentara pria. Aturan ini juga terkait dengan bertambahnya tentara Israel yang religius, dan komandan yang sekuler pun mendukung aturan ini.
Secara keseluruhan personil batalyon ini adalah wanita. Meski demikian, ada pula informasi yang menyebutkan bahwa batalyon ini sebenarnya merupakan batalyon campuran tentara pria dan wanita. Menurut informasi ini dari total 500 personilnya, total ada 70% wanita (350 personil). Pendapat kedua inilah yang sepertinya lebih berkesesuaian dengan foto-foto yang banyak memperlihatkan tentara wanita berfose bersama dengan tentara pria.