Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Konflik Israel-Hamas: Menyorot Sikap Amerika dan Dukungan Dunia ke Palestina

13 November 2023   08:46 Diperbarui: 13 November 2023   08:46 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joe Biden disambut Benjamin Netanyahu di bandara Ben Gurian 18 Oktober 2023 (Kompas.com)

Benarkah Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu Israel membenarkan semua tindakan Israel di Palestina ataukah AS menerapkan standar ganda dalam menyikapi konflik Israel-Hamas? 

Pertanyaan ini muncul sehubungan dengan Presiden Joe Biden yang justru memperingatkan Israel agar tidak menyerang rakyat sipil di Gaza terutama yang berlindung di rumah sakit. Hanya saja Israel tidak menggubris peringatan sekutunya ini.

Bukan hanya melarang Israel menyerang warga sipil, pada awal Nopember 2023, Joe Biden juga meminta Israel menghentikan serangan dan segera menyetujui gencatan senjata jangka pendek untuk upaya pembebasan sandera dan distribusi bantuan kemanusiaan. Itulah sebabnya Joe Biden menyebut gencatan senjata jangka pendek itu sebagai jeda kemanusiaan untuk membantu warga sipil di Jalur Gaza selama perang.

Terbaru, diberitakan pada 8 Nopember 2023, Joe Biden menegaskan ketidaksetujuannya jika pasca perang Israel-Hamas, tanggung jawab keamanan Gaza diberikan kepada Israel. 

Joe Biden percaya bahwa pendudukan kembali Israel terhadap Gaza bukan tindakan yang tepat. Joe Biden justru menyarankan perlu adanya pembicaraan yang baik bagaimana kondisi Gaza dan tata kelola pemerintahannya pasca perang Israel-Hamas. Pernyataan Joe Biden ini merupakan respon terhadap pernyataan Netanyahu yang akan mengambil alih tanggung jawab keamanan di Gaza pasca perang.

Bukan hanya AS yang bersikap hati-hati, beberapa negara di Amerika Latin bahkan terang-terangan meninggalkan Israel. Pada akhir Oktober 2023, diberitakan bahwa Bolovia, Chili dan Kolombia telah memberikan sinyal dukungan mereka kepada Palestina dengan ramai-ramai meninggalkan Israel. 

Dimulai dari Bolivia yang mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel pada Selasa, 31 Oktober 2023 sebagai bentuk penolakan dan kecaman terhadap genosida yang mereka lakukan di Jalur Gaza. Keputusan ini diambil setelah pertemuan mereka dengan Duta Besar Palestina. Menurut mereka aksi Israel ini mengancam perdamaian dan keamanan internasional.

Selain pemutusan hubungan diplomatik, mereka juga menuntut diakhirinya serangan di Jalur Gaza. Hal ini karena serangan tersebut telah menimbulkan ribuan korban rakyat sipil di Palestina. Tetapi pihak Israel lagi-lagi menilai sikap Bolivia ini berarti mereka menyerahkan diri mereka kepada terorisme Iran. 

Mereka sekaligus menuduh Bolivia bersekutu dengan Hamas. Sementara itu Chili dan Kamboja memanggil kembali kedutaan besar mereka di Israel untuk diajak berkonsultasi. Mereka meminta Israel bersikap proporsional dalam sikap mereka terhadap Gaza. Mereka juga menyayangkan sikap Israel menyerang kamp pengungsian di Gaza.

Dukungan Militer Iran, Hizbullah-Lebanon dan Houthi-Yaman 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun