Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keajaiban Psychowriting dan Motivasi Menulis ala Muhsin Kalida

23 Oktober 2023   14:54 Diperbarui: 23 Oktober 2023   15:03 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhsin Kalida bersama sebagian peserta pelatihan menulis di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Bulukumba, Sulsel (dok. pribadi)

Muhsin Kalida adalah seorang pegiat literasi di Jawa Tengah. Jika ditelusuri jejak digitalnya, maka rangkaian informasi tentang sosok humoris ini akan bermunculan. Mulai dari profilnya, karya-karyanya hingga aktivitasnya mengembangkan literasi di berbagai wilayah di Indonesia. Jika dikerucutkan, maka aktivitas literasinya lebih banyak bercirikan gaya atau teknik kepenulisan psychowriting. Penulis merasa sangat beruntung dapat bertemu dan menimba ilmu langsung darinya dalam sebuah pelatihan kepenulisan pada pertengahan Oktober ini. Tidak ada kejenuhan di wajah 40-an peserta saat menyimak rangkaian motivasi, pengalaman dan ilmu darinya.

Mengenal Muhsin Kalida

Merujuk website resmi UIN Sunan Kalijaga, ia bernama lengkap Dr. H. Muhsin Kalida, S. Ag, M.A, M. Pd. Ia berprofesi sebagai Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi di UIN Sunan Kalijaga, Adapun mata kuliah yang banyak diampu oleh akademisi berpangkat Lektor I ini adalah Psikologi, termasuk tentu saja adalah Psikologi Islam. Profesi ini tentu sangat mendukung aktivitasnya mendampingi dan mengembangkan literasi berbasis psychowriting di berbagai wilayah di Indonesia.

Menyangkut karya kepenulisan, alumni IAIN Sunan Kalijaga (S!) dan Univ. Muhammadiyah Yogyakarta (S2) dan aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial ini telah menghasilkan puluhan judul, Di antara karyanya adalah antologi (3), book chapter (13), buku referensi (14), jurnal ilmiah (7), monograf (1), dan prosiding (1). Sedangkan hasil penelitiannya sebanyak empat judul dan sementara menulis empat karya penelitian.

Sebagian peserta pelatihan menulis di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Bulukumba, Sulsel (dok. pribadi)
Sebagian peserta pelatihan menulis di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Bulukumba, Sulsel (dok. pribadi)

Keajaiban Psychowriting

Kita kembali ke aktivitas Muhsin Kalida yang mulai dikenal sebagai seorang Psychowriter. Penulis sendiri baru tertarik mempelajari psychowriting setelah mendengar langsung darinya saat Sharing Session yang dilaksanakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Menyangkut psychowriting, pengalaman pertama yang diceritakan oleh Muhsin Kalida adalah saat mendampingi mantan pecandu narkoba di Parigi (Sulawesi Tengah). Selama tiga hari berturut-turut ia mendampingi mereka menulis dengan teknik psychowriting. Setiap hari selama tiga hari mereka menulis selama tiga kali (pagi, siang dan malam). Hasilnya ajaib, tulisan para mantan pecandu narkoba itu berhasil diterbitkan dalam satu buku dan telah dicetak sebanyak 1,5 ribu eksamplar dan diendors langsung oleh Bupati Parigi.

Pengalaman lainnya saat ia diutus ke China di era Anies Baswedan menjabat Menteri Pendidikan. Di sana, ia diminta merintis sekolah untuk para tenaga kerja bagi mereka yang belum sempat menamatkan pendidikan formalnya. Uniknya, Muhsin tidak hanya berhubungan dengan "muridnya" secara formal di kelas, tetapi ia "mengikuti" mereka di sosial media masing-masing, terutama facebook. Ia menemukan sebagian mereka menjadikan berandanya sebagai tempat "curhat". Ia lalu meminta kepada mereka untuk merubah "curhatan" singkat mereka menjadi tulisan yang lebih panjang. Hasilnya, di antara pekerja migran itu ada yang berhasil menerbitkannya menjadi sebuah novel. Karya berbasis psychowriting ini kemudian dijual secara terbatas dalam komunitas pekerja migran di negara-negara seperti China, Hongkong, Korea dan Taiwan. Hal yang tak terduga terjadi. Hasil penjualan novel yang sudah mencapai jutaan eksamplar dan transaksinya melibatkan perbankan membuat aparat kepolisian menangkap penulisnya untuk dideportasi kembali ke Indonesia. Ia dianggap bukan lagi seorang tenaga kerja tetapi sudah beralih menjadi seorang pebisnis. Kini penulis novel itu menjalani aktivitas sebagai penulis sambil melakukan kunjungan ke berbagai negara untuk berbagi motivasi dan teknik menulis terutama dengan teknik psychowriting.

Muhsin Kalida bersama sebagian peserta pelatihan menulis di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Bulukumba, Sulsel (dok. pribadi)
Muhsin Kalida bersama sebagian peserta pelatihan menulis di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Bulukumba, Sulsel (dok. pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun