Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pakistan Diteror Bom: Radikalisme Beragama hingga Penolakan Investasi China

3 Oktober 2023   13:51 Diperbarui: 3 Oktober 2023   13:54 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Masjid di Pakistan pasca ledakan bom bunuh saat maulid (kompas.id)

Partai Politik Koalisi Pemerintah Juga Jadi Target

Selain kepolisian, aksi bom bunuh diri juga menargetkan partai politik. Buktinya bom bunuh diri juga pernah meledak saat rapat akbar salah satu partai politik (parpol). Partai Jamiat Ulema Islam-Fazi (JUI-F) yang dipimpin oleh politisi Fazlur Rehman ini dianggap sebagai sekutu utama pemerintahan Perdana Menteri Shehbaz Sharif. Diketahui bahwa Maulana Fazlur Rehman juga merupakan salah seorang pendakwah di Pakistan yang sering bersuara lantang menentang terorisme, termasuk bom bunuh diri.

Ledakan yang terjadi saat rapat akbar partai politik ini, menyebabkan PM Shehbaz Sharif bukan hanya mengutuk serangan ini tetapi juga menyebutnya sebagai serangan terhadap proses demokrasi di Pakistan. Bom yang meledak pada Minggu, 30 Juli 2023 di kota Bajour Khar, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa menewaskan sedikitnya 63 orang dan melukai lebih dari 120 orang lainnya. Sehari setelah ledakan, kepolisian Pakistan mengeluarkan keterangan bahwa kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri ini melalui pernyataan resmi dari kantor berita mereka, Amaq. Diketahui bahwa ISIS telah membentuk faksi di Pakistan dengan nama ISIS-K (ISIS-Khorasan).

Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) Menolak Bertanggung Jawab

TTP merupakan kelompok yang dituduh bertanggung jawab terhadap beberapa serangan paling berdarah di Pakistan sejak terbentuk pada 2007. Meskipun demikian, kelompok ini menyatakan bahwa mereka tidak pernah melakukan aksinya di masjid. Itulah sebabnya mereka menolak bertanggung jawab terhadap aksi di masjid di Mastung. Mereka juga menolak bertanggung jawab atas aksi bom bunuh diri di masjid kompleks kepolisian, meskipun mereka dituduh sebagai kelompok yang sering menargetkan aparat keamanan. Di masa-masa sebelumnya, TTP memang menolak bertanggung jawab terhadap serangan yang menargetkan masjid, sekolah atau pasar, termasuk menolak klaim mereka menembak siswi Malala Yousafzai pada Oktober 2012. Kelompok ini justru menyatakan bahwa mereka berperang melawan pasukan keamanan, bukan rakyat Pakistan. TTP membuktikan pernyataan perangnya dengan serangkaian serangan ke militer dan polisi Pakistan selama bertahun-tahun.

Polisi sempat menduga mereka merupakan pelaku bom bunuh diri di Mastung terkait terbunuhnya salah satu pimpinan mereka oleh aparat kepolisian pada Agustus tahun sebelumnya. Meski demikian, kepolisian mencurigai aksi ini dilakukan oleh faksi sempalan TTP yang disebut Jamiatul Ahrar. TTP sendiri mengakui bahwa memang ada faksi dari kelompok mereka yang telah memisahkan diri.

Di antara teori yang coba dibangun oleh aparat kepolisian karena rangkaian bom bunuh diri semakin menjadi teror sejak tahun lalu setelah kandasnya gencatan senjata antara TPP dengan pemerintah Pakistan. Apalagi kelompok ini pernah mengancam akan membuat Pakistan tidak stabil sejak satu dekade yang lalu.

Sesungguhnya apa tujuan utama TPP? Berdasarkan penelusuran terhadap beberapa sumber, kelompok ini ingin memaksakan tuntutan terkait interpretasi mereka atas hukum syariah di barat laut Pakistan.

Pakistan Menuduh India di Belakang Aksi Bom Bunuh Diri Maulid di Mastung

Pemerintah Pakistan mencoba membuat teori sendiri bahwa badan intelijen India, Research and Analysis Wing (RAW) berdiri di belakang aksi ini memanfaatkan kelompok garis keras di Pakistan. India menolak tudingan pemerintah Pakistan yang diwakili oleh Menteri Dalam Negerinya, Sarfaraz Bugti ini.

Bom Bunuh Diri Menolak Investasi China

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun