Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pesan untuk Bharada E: Jangan Depresi Seperti Rachel

4 September 2022   20:49 Diperbarui: 5 September 2022   04:28 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rachel Shoaf dan Shelia Eddy membunuh sahabat mereka sendiri bernama Skylar Neese dengan cara ditikam berkali-kali. Peristiwa ini terjadi di Amerika Serikat sepuluh tahun lalu tepatnya sekitar bulan Juli 2012.

Begitu akrabnya Rachel dengan kedua sahabatnya sehingga mereka digelari Tiga Serangkai. Rachel bertemu Skylar saat bersekolah di sebuah SMA di Virginia Barat. Shelia dengan Skylar lebih akrab lagi karena mereka berteman sejak usia 8 tahun.

Berbeda dengan Skylar, Rachel dan Shelia bernasib sama yakni orang tua mereka telah bercerai. Itulah sebabnya Skylar yang sering menyemangati dirinya dan Shelia. Ia dan Shelia juga diperlakukan baik oleh kedua orang tua Skylar selayaknya anak sendiri. Mereka bahkan tak perlu lagi mengetuk pintu jika datang ke rumah Skylar.

Meski begitu akrab, tetapi tetap saja terkadang terjadi perbedaan pendapat yang bisa menimbulkan perselisihan di antara mereka terutama persepsi mereka tentang "kebebasan." Perselisihan inilah yang kemudian menjadi motif terjadinya peristiwa tragis itu. Hasil penyelidikan pihak kepolisian perseteruan mereka terjadi hingga di sosial media Twitter.

Kepolisian yang awalnya kesulitan mengungkap kasus hilangnya Skylar akhirnya mengarahkan kecurigaan kepada dirinya dan Shelia. Rekaman CCTV memperlihatkan dirinya dan Shelia yang terlihat terakhir bersama Skylar sebelum dilaporkan hilang pada 6 Juli 2012.

Polisi sebenarnya tidak terlalu kesulitan mengikuti jejak Rachel dan Shelia karena keduanya sangat aktif di sosial media. Apalagi polisi juga sudah menyamar dengan membuat akun juga di sosial media mengikuti kedua gadis berusia 16 tahun itu.

Sementara mereka tengah melakukan penyelidikan, berselang setengah tahun dari hilangnya Skyral, tepatnya pada 28 Desember 2012 ada laporan tentang gadis yang depresi. Gadis itu tidak lain adalah Rachel. Ia mengamuk bagai orang gila di rumahnya. Ia dihantui perasaan bersalah telah membunuh sahabatnya sendiri. Di kantor polisi Rachel memberi pengakuan bahwa ia bersama Shelia yang membunuh Skylar. Motif pembunuhannya hanya karena mereka berdua tidak suka dengan Skylar. Berdasarkan petunjuk Rachel, mayat Skylar ditemukan di sebuah hutan di Pensylvania. Setelah diidentifikasi ada kecocokan dengan darah yang ditemukan menempel di mobil Shelia.

Pesan kami kepada Bharada E: jangan seperti Rachel yang dihantui perasaan bersalah karena membunuh sahabatnya sendiri. Jikapun terbukti engkau ikut menembak sahabatmu, engkau tidak seperti Rachel. Ia membunuh sahabatnya dengan kemauan sendiri tanpa diperintah oleh siapapun. Itupun dengan alasan  hanya karena tidak suka. Engkau berbeda dengan Rachel. Engkau melakukannya di luar kendali kesadaranmu. Bukan engkau yang paling bertanggung jawab atas tewasnya sahabatmu. Apalagi engkau telah meminta maaf kepada orang tua sahabatmu yang engkau panggil "Bang Jos."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun