Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

Konsep Trisila dan Ekasila dalam Perspektif Sejarah

1 Juli 2020   12:17 Diperbarui: 4 Juni 2024   13:10 4878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bung Karno Saat Menyampaikan Rumusan Dasar Negara. Sumber Foto: www.batasnegeri.com

Jadi adalah fakta sejarah bahwa Pancasila sebagai dasar negara tidak lahir secara tiba-tiba atau tidak sekadar respon Ir. Sukarno, Mr. Muhammad Yamin dan Mr. Supomo terhadap permintaan BPUPKI. Pancasila sebagai dasar negara adalah cerminan kepribadian bangsa Indonesia. Karena itulah rakyat Indonesia sangat akrab dengan kalimat, “Pancasila sebagai dasar negara merupakan hasil kesepakatan bersama para pendiri bangsa yang kemudian sering disebut sebagai sebuah “Perjanjian Luhur” bangsa Indonesia.

Penguatan ideologi Pancasila secara hukum ketatanegaraan bukan hanya melalui hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 tetapi juga melalui Ketetapan MPR tahun 1960, 1978, 1998, dan 2002. Bahkan sebagai penguatan terhadap sejarah lahirnya Pancasila ini, Presiden Joko Widodo sendiri pada tanggal 1 Juni 2016 telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila sekaligus menetapkannya sebagai hari libur nasional yang berlaku mulai tahun 2017.

Jadi, jika kita menelisik kembali RUU HIP maka kita dapat menemukan benang merah bahwa sesungguhnya apa yang tertulis dalam Bab II Pasal 7 yang memuat konsep Trisila dan Ekasila adalah sebuah nostalgia sejarah terhadap rumusan alternatif Bung Karno yang dibacakan saat berpidato di hadapan Sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Hanya perlu diingat dan ditekankan bahwa BPUPKI tidak pernah membahas konsep Trisila dan Ekasila, karena Trisila dan Ekasila versi Bung Karno saat itu hanya merupakan alternatif jika BPUPKI tidak suka dengan Pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun