Mohon tunggu...
Agustinus Waruwu
Agustinus Waruwu Mohon Tunggu... Aktor - Hidup adalah Kesempatan

Aku hidup bukan untuk hidupku sendiri, tetapi Aku hidup untuk Kristus

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pastikan Hidup Ada di Tangan Tuhan

8 Oktober 2024   21:21 Diperbarui: 8 Oktober 2024   21:27 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. (Yehezkiel 18 : 26)


Nats ini berbicara tentang pernyataan Allah dalam mengupayakan keturunan Israel yang akan datang diampuni apabila mereka tidak seperti orangtua yang hidup dalam keinginan sebagai manusia. Tautologi diatas meneguhkan bahwa Israel yang hidup dalam kekudusan serta melakukan yang berkenan di hati Tuhan, mereka akan diampuni dan dibebaskan dari penghukuman. Itu sebab Tuhan Allah memberi penglihatan kepada Yehezkiel supaya keturunan Israel membuka hati dan bertobat supaya mereka dapat mempersatukan hidup di dalam kekudusan Allah.


Terkait pelanggaran diatas, maka Dosa yang menyebabkan penghukuman merupakan ketidaktaatan kepada Allah dan juga penindasan terhadap sesama manusia, olehnya melahirkan banyak kesalahan yang tidak bisa diampuni, sehingga Allah juga bertindak untuk menghukum mereka dari pelanggaran itu sendiri. Dengan kata lain, Allah berdiri sebagai hakim yang menghakimi setiap dosa manusia yang membutakan hati dan menjauhkan diri dihadapan kasih Allah.


Walaupan Allah begitu mengasihi manusia, tetapi Dia di dalam keadilan dan kekudusan-Nya, Allah memisahkan diri bahkan Allah membenci dosa setiap manusia dan pada akhirnya, manusia yang tidak pernah bertobat seumur hidupnya akan mengalami penderitaan dan penyiksaan yang kekal dari Allah. Itu sebab melalui para Nabi Yehezkiel, diberitahukan supaya Israel harus memurnikan hidup serta membangun relasi yang baik terhadap sesama manusia maupun dihadapan Tuhan Allah.


Melalui kebenaran diatas, sebagai orang percaya hendaknya kita harus hidup melalui kebenaran Firman Allah dengan mengandalkan Allah sebagai sumber kehidupan dan sumber berkat yang semakin melimpah dalam kehidupan kita. Selain itu, kita sebagai orang percaya, waktu semakin berlalu dan tidak pernah akan kembali. Kerena itu, gunakanlah waktu itu sebagai kesempatan untuk bertobat untuk suatu tujuan menantikan kedatangan Tuhan serta bersama dengan Dia ditempat yang penuh dengan kebahagiaan. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun