Sabtu, 19 Desember 2015, sekitar pkl. 09.30 WITA, saya menerima buku Budaya Bahari dari Nusantara Menuju Mataram Moderen (Gosyen Publishing Yogyakarta, 2015) yang dikirim langsung oleh penulisnya, Drs. Boy Rahardjo Sidharta, M.Sc. Boy atau Pak Boy–begitu biasa dipanggil oleh mahasiswa-mahasiswanya meski sudah “bapak” tetapi tetap “boy”–merupakan dosen tetap di Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
***
Buku berlatar biru laut ini memiliki 278 (xviii, 262 hlm) halaman, ukuran 16x23 cm, tebal 1,4 cm, dan berisi 40 tulisan, baik tulisan untuk makalah (seminar), jurnal maupun media massa. Pada alinea pertama dalam Kata Pengantar (hal.vii) Boy menuliskan, “Buku ini merupakan kumpulan dan bunga-rampai karya sang penulis yang tersebar di berbagai tempat. Meski terserak di beberapa terbitan, namun ternyata tulisan-tulisan tersebut memperlihatkan sebuah tarikan nafas yang seirama, yakni tentang kecintaan, kepedulian, keberpihakan, keprihatinan, dan kegundahan akan bahari nusantara, utamanya bahari di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).”
Tulisan-tulisan tersebut dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama diberi nama “Bahari Nusantara”, berisi 15 tulisan. Bagian ini berlatar secara nasional dalam pengelolaan sumber daya laut (SDL), sejarah bangsa Indonesia dalam kelautan, potensi, persoalan-hambatan, tawaran solusi, dan lain-lain.
Bagian kedua diberi nama “Bahari Mataram Moderen”, berisi 25 tulisan. Bagian ini menghususkan latar regional, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal ini, tentu saja, sebagai ungkapan tanggung jawab moral-edukasional, kesadaran dan kepedulian seorang warga Ngayogyakarta Hadiningrat yang berprofesi sebagai tenaga pendidik/pengajar di perguruan tinggi.
***