Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Manusia Malam

26 Februari 2015   06:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:29 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jarang ia pacari fajar

jelang petang lepaslah pejam

layar cahaya buka jendela

cari segala cerahi jemari

sarapan malam binarkan lampu

matahari terbit bersama bintang

jengah ia percaya jenggot

ayam ngotot cakari fajar

yakin tanah tiada pelit

kenyang tanpa komputerjinjing

jarang ia kencani pagi

jalangi bulan candu syahdu

jendelajendela layani bual

binar lampu binalnya nyalang

langitlangit jadi lautsamudra

layari jalang jelajahi daratsemu

temu satu laju seribu

bual bandang dera semau

jenuh ia dipatah paruh

bulan jatuh timpakan mata

layar cahaya dipatok ayam

buyar fajar semayam pejam

*******

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun