Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membela Salib*

18 Agustus 2019   02:54 Diperbarui: 18 Agustus 2019   05:40 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena di salib itu ada jin kafir
Dari mana masuknya jin kafir?
Karena ada patung.

Begitu penggalan ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) untuk "kalangan terbatas" yang viral melalui pengguna akun Twitter@P3nj3l4j4h  pada 16 Agustus 2019. Saya mendengarnya, termasuk dengan peragaan berupa dua telunjuk membuat simbol salib sambil menirukan sirine ambulans disertai dakwaannya dengan menyebut "lambang kafir".

Tak pelak viralitas yang tersebar di media sosial itu menyebabkan sebagian umat Kristiani bereaksi. Sebagian di antara mereka pun gusar, bahkan ada yang hendak memolisikan UAS itu.

Umat non-Kristiani, menurut saya, memang wajar-wajar saja tidak memahami mengenai salib yang menjadi lambang tertinggi bagi umat Kristiani dalam keyakinan (iman). Tanpa salib, sia-sialah keyakinan (iman) itu, karena salib merupakan awal dari kesaksian mengenai siapa seungguhnya Yesus Kristus sekaligus dasar iman Kristiani. Dengan salib sampai kebangkitan-Nya (tidak dibangkitkan oleh doa siapa pun dari murid-murid-Nya), itulah dasar iman umat Kristiani.

Dan, menurut saya, sebagian umat suatu agama biasa menyebut umat agama lain sebagai kaum kafir. Atau, masing-masing umat beragama saling menuding dengan sebutan "kafir", dan sejenisnya. Saya tidak pernah heran, sih.

Yang membuat saya heran adalah sebagian umat Kristiani mendadak muncul sebagai para pembela salib. Lho kok saya malah heran, sih?

Begini. Menjelang Yesus Kristus disalibkan, siapakah di antara dua belas murid Yesus yang berani muncul sebagai pembela di hadapan pasukan Romawi, bahkan di hadapan Pontius Pilatus?

Mungkin ada yang menjawab, "Simon Petrus!" Benarkah?

Alasannya, Simon Petrus menebas telinga seorang prajurit Romawi di Taman Getsmani sebelum Yesus menghadap ke pengadilan Pilatus.

Akan tetapi, apa yang selanjutnya dilakukan oleh Simon Petrus pada waktu subuh akan terselenggara pengadilan yang kemudian berujung salib di Bukit Tengkorak itu? Biarkan ayam saja yang menjawab dengan berkokok tiga kali.

Selain Simon Petrus, siapa lagi murid Yesus yang maju dengan gagah-berani ke pengadilan untuk membela Yesus, bahkan melawan pasukan Romawi yang akan menyalibkan Yesus?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun