Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sebuah Siasat pada Suatu Kesempatan Berdurasi Sembilan Jam

11 Mei 2019   11:30 Diperbarui: 11 Mei 2019   12:28 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Empat setengah bulan hanyalah sekejap. Balikpapan serasa sebuah mimpi belaka ketika saya sudah berada di Kupang, NTT lagi pada 8 Mei 2019 sekitar pkl. 21.00 WITA.

Aduhai, Gaes! Mirip sebagian lirik lagu keroncong "Tinggi Gunung Seribu Janji" ciptaan Ismail Marzuki pada 1946, dan dipopulerkan lagi oleh Bob Tutupoly pada akhir 1960-an. S'ribu tahun tak lama / Hanya sekejap saja / Kita 'kan berjumpa pula.

Sebelum Berangkat
Saya mundurkan waktunya sejenak, Gaes. Mohon sabar, ya?

Kalau ingatan tidak keliru, sekitar 1 Mei saya ditelepon oleh kawan saya, Elcid Li. Pembicaraan via seluler itu berkaitan dengan kesiapan saya untuk kembali ke Kupang, khususnya hari/tanggal, karena tiket akan dipesan.

Semula 7 Mei. Baiklah. Saya sepakati saja, bahkan mau 9, 10 ataupun 11 saya siap berangkat. Toh, masa liburan di rumah sendiri (Balikpapan) sudah terlalu lama sejak saya pulang pada 18 Desember 2018. Toh, koper saya masih berada di Kupang sebagai "jaminan" bahwa saya pasti kembali pada saatnya.

Namun pada 3 Mei saya ditelepon lagi. Katanya, harga tiket masih mahal. Ya, soal mahalnya tiket penerbangan juga saya ketahui melalui berita-berita mutakhir, bahkan pejabat pemerintahan terkait saja tidak sanggup berbuat apa-apa.  

"Berangkatnya 8 Mei," katanya. "Segera kirim salinan KTP-mu."

Sip! Saya segera melakukan apa yang harus saya lakukan. Saatnya menyelesaikan apa yang harus saya selesaikan. Masa liburan tidak perlu diperpanjang lagi karena sudah terlalu panjang. Masak, sih, waktu berlibur sampai empat setengah bulan, Gaes?

Empat setengah bulan memang tidak terasa. Sekejap saja. Ya, itu bisa terjadi karena saya mengisi waktu luang dengan kegiatan yang menyenangkan. Menanam batang mawar, bertumbuh, dan berbunga pada bulan kedua. Ini merupakan pengalaman pertama seumur hidup saya.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun