Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bencana Alam dari Sudut Pandang Seorang Kristiani

3 Januari 2019   19:28 Diperbarui: 4 Januari 2019   05:15 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masih baru 2019 ini. Baru hari ke-3 berdasarkan titimangsa tulisan ini. Masih ada kue-kue kering di sebagian rumah orang Kristiani karena sebagian merayakan Natal, dan sebagian lainnya merayakan Tahun Baru. Di samping itu, masih ada beberapa acara Natal bersama di instansi-instansi atau antarkomunitas Kristiani.

Masih juga kabar (news) tentang bencana alam terjadi, yang diawali dengan tanah longsor di Sukabumi, Jawa Barat (1/1). Mengenai bencana ini, sebelumnya (31/12/2018) sudah disampaikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Diprediksi bencana selama 2019 lebih dari 2.500 kejadian bencana di seluruh wilayah Indonesia," kata Kapusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Kemayoran, Jakarta, Senin (31/12/2018).

Diprediksikan pula oleh Sutopo, bencana hidrometeorologi masih mendominasi (95 persen), seperti banjir, longsor, hingga puting beliung. Bencana hidrometeorologi meningkat disebabkan oleh luasnya kerusakan daerah aliran sungai (DAS), lahan kritis, kerusakan hutan, lingkungan, perubahan penggunaan lahan, dan tingginya kerentanan.

Sementara, pada hari ke-3 (Kamis) ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat tiga kejadian gempa di wilayah Indonesia. Pertama, gempa berkekuatan 2,6 SR di Kab. Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) pada pkl. 07.31 WITA. Kedua, gempa berkekuatan 4,6 SR di laut barat Ambon pada pkl. 12:21 WITA. Ketiga, gempa berkekuatan 5,0 SR di Kab. Sumba Barat Daya, NTT, pada pkl. 12:49 WITA.

Sebelumnya lagi (1-2/1), 11 gempa terjadi. Talaud (Sulut), Tapanuli Utara (Sumut), Banda Aceh (AD), Pangandaran (Jabar),  Rotendao (NTT), Kep. Mentawai (Sumbar), Pulau OBI, Sarmi (Papua), Sigi (Sulteng), Lampung Barat (Lampung), dan Dompu (NTB).

Bencana Alam Berupa Air
Bencana hidrometeorologi, dengan sederhana saja pengertiannya, berkaitan dengan air (dari kata "hidro"). Dan, dalam salah satu catatan sejarah, bencana berupa air paling dahsyat adalah pada zaman Nuh, yang dikenal dengan "air bah" (Kejadian 7 dalam Alkitab).  

Sebelumnya, dalam Kej. 6:17, TUHAN telah mengatakan kepada Nuh bahwa Ia akan mendatangkan air bah meliputi bumi. Penyebabnya, seperti tertulis pada 6:13, bumi telah penuh oleh kekerasan. Sebelumnya lagi (Kej. 6:5), karena kejahatan manusia besar di bumi, dan kecenderungan hatinya selalu berbuat jahat semata-mata.

Maka, terjadilah bencana air bah seperti tertulis dalam Kej. 7 dengan judul "Air Bah". Air bah meliputi seluruh permukaan bumi setelah terbelahnya semua samudera, terbukanya tingkap-tingkap langit, dan lebatnya hujan selama selama empat puluh hari dan empat puluh malam (Kej. 7:11-12).

Bencana alam berupa air bah itu, bisa dikatakan pula, sebagai bentuk hukuman atau murka TUHAN yang pertama. Setelah itu, tidak ada bencana semacam itu lagi selama berabad-abad karena TUHAN berjanji, "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkannya adalah jahat sejak dari kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan." (Kej. 8:21)

Sodom dan Gomora
Bencana berikutnya berupa hujan belerang dan api semacam letusan gunung berapi, dan semacam gempa bumi (tunggang-balik) pada zaman Abraham (Kej. 18, dan 19). Bencana karena hukuman atau murka TUHAN itu hanya terjadi setempat (Sodom, Gomora, dan kota-kota di Lembah Yordan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun