Mohon tunggu...
Agustinus Maran
Agustinus Maran Mohon Tunggu... Guru - Guru Pelosok

Menulislah selagi dunia tak pernah menghakimi tulisanmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selamat Malam Kenang-Kenang

13 Desember 2021   17:42 Diperbarui: 13 Desember 2021   17:47 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kenang-kenang telah membebaskan diri dari belenggu cahaya dan keremangan hening kota yang padat tinggal potongan-potongan rapuh di sekujur jalan dulu sempat kehilangan pulang berulang.

Ketika pulang ia tampak lebih tampan dan pandai merahasiakan diri kepada usia yang tak saling mengenal. Saya habis bertemu dia memasang senja di jendela begitu simpel dan hati-hati. "Pulanglah, sudah senja. Sebentar lagi gelap," katanya.

Senja yang memerah tak pernah berubah dan minta membacakan sajak-sajak pulang. "Ayo, kita habiskan malam ini biar lebih banyak lagi saling mengenang", kataku.

Kenangan hanya mengangguk dan takut pamit pada kesendirian. 

Di bawah jendela kunang-kunang dengan ramai menghiasi senja yang semakin kelam dengan dosa bertumpuk setelah perumpaan hanyalah secangkir anggur tersisa mengendap dalam doa tergenapi. 

Barangkali doaku dilupai ingatan yang selalu membawaku padamu.

Senja pun pamit.

Kunang-kunang kini pergi.

Andai hari ini berakhir, tunggu aku dikantukmu.

"Selamat malam kenang-kenang"

Lewaji, 13 Desember 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun