Mohon tunggu...
Agustinus Maran
Agustinus Maran Mohon Tunggu... Guru - Guru Pelosok

Menulislah selagi dunia tak pernah menghakimi tulisanmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Halaman 31

1 September 2021   08:28 Diperbarui: 1 September 2021   08:34 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di halaman 31 kita terang-terangan saja.

"Aku ingin jadi kekasihmu, Ly."

Sambil membayangkan ibu mati-matian membetulkan sepotong langit kanak-kanakku dalam ransel ayah. 

Setidaknya, aku tak perlu banyak khawatir untuk bersenang-senang di mata hulu, atau matamu: rumah kecil dengan sepasang jendela keheningan. 

Di halaman  31 kita sama-sama mendefinisikan himpunan hati dan saling memiliki.

"Ly, cintai aku tanpa syarat, seperti aku mencintai Tuhanmu."

Lewoleba, 1 September 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun