BNPB Mulai Tanamkan Budaya "Sadar Bencana" Melalui Sandiwara Radio yang berjudul "Asmara di tengah Bencana", langkah yang terbilang cukup berbeda dengan kampanye yang biasa dilakukan sebuah Badan Nasional, tapi mungkin langkah berbeda ini yakni memberikan informasi yang sarat tentang sadar bencana melalui sandiwara Radio merupakan langkah yang patut di acungi jempol dua untuk BNPB yang sudah berupaya semaksimal mungkin menyebarluaskan informasi terkait kesiapsiagaan terhadap bencana yang terjadi di Indonesia.
Tak bisa di pungkiri, sekitar 12 Bencana selalu meneror rakyat Indonesia, bagaikan hariamau liar yang tiba-tiba saja merusak segala harta benda milik masyarakat, bencana juga datang tanpa bisa diprediksi secara tepat dan akurat kapan waktunya tiba, bahkan secara statistik yang diunggah oleh BNPB telah mencatat bahwa selama periode 2002 - 2016 terjadi peningkatan trend bencana yang menyerang Indonesia dimana berdasarkan data dari BNPB Sekitar 95% bencana tersebut didominasi oleh bencana hidrometeorologi yang meliputi banjir, longsor, kekeringan, puting beliung, cuaca ekstrem, dan karhutla (kebakaran hutan dan lahan) dan lagi-lagi faktor alamlah yang menjadi penyebabnya, apakah dengan bencana yang tiba-tiba datang masyarakat Indonesia telah siap? siapa menghadapi bencana dan siap untuk melanjutkan hidup pasca bencana sehingga bisa beradaptasi dengan akibat yang ditimbulkan oleh bencana.
Nah, masih berdasarkan data dari BNPB potensi kerugian dan kerusakan yang timbul akibat bencana diperkirakan Rp 30 trilyun. Kerugian
ekonomi ini di luar bencana besar, sebagai contoh kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan dan lahan pada 2014 mencapai Rp 221 trilyun atau setara dengan 1,9% bahkan asap dari kebakaran saja sudah menimbulkan keresahan dan kesusahan negara tetangga.Â
BNPB tahu betul, bahwa Budaya Rakyat Indonesia yang suka mendengar dan penuh keingintahuan menjadi prospek yang sangat efektif untuk penyebaran informasi bencana, maka dengan dibalut apik melalui Sandiwara Radio dan telah di siarkan hampir di setaip daerah di Indonesia, mampu memberikan kontribusi yang baik dalam peningkatan kesadaran masyarakat terkait bencana.Â
Pilihan Radio adalah merupakan salah satu pilihan yang tepat karena mampu menyasar berbagai elemen masyarakat hingga daerah yang tidak terjamah oleh siaran televisi nasional, walaupun untuk era modern ini, sandiwara radio sering diremehkan namun rasa kangen era tahun 90 an seakan terjawab dengan hadirnya Sandiwara Radio sebagai alat untuk menanamkan budaya "sadar bencana"
Memang hal yang sangat sulit untuk menanamkan budaya, namun bukan hal yang mustahil cita-cita BNPB mampu terwujud jika kita selaku masyarakat juga bisa memberikan pandangan yang informatif kepada sesama, kepada tetangga, kepada saudara dan keluarga mengenai cita-cita besar BNPB untuk membentuk masyarakat yang sadar bencana melalui salah satu caranya yakni mengedukasi masyarakat dengan mendengarkan Sandiwara Radio tentang Kebencanaan, sehingga lambat laun tapi pasti pesan-pesan kebencanaan akan dapat terekam dalam hati setiap penedengar radio di Nusantara.Â
Setidaknya langkah BNPB alam berkampanye melalui Sandiwara Radionya masih terus menjaga dan mempertahankan kearifan lokal yang kian hilang tergerus dengan media visual, meski mungkin saat ini yang masih tersisa dari radio adalah radio yang berada di mobil, entah di masyarakat? namun jika satu orang mendengar maka ia bisa menceritakan ke teman, tetangga dan keluarganya sehingga yang lain bisa ikut untuk mendengarkan pesan-pesan yang terkandung dalam Sandiwara Radio besutan BNPB.Â
Entah disadarai atau tidak, percaya atau tidak, entah bisa dibuktikan dengan data atau tidak bahwa diyakini meski sudah modern namun kesadaran tentang bencana di masyarakat Indonesia masih sangat  kurang dan rendah, sehingga pemupukan sadar bencana harus terus dilanjutkan entah sampai kapan tidak ada habisnya.Â
Tanggungjawab dalam menghadapi bencana bukan hanya berada pada level pemerintah, bukan pada BNPB saja melainkan pada kita masyarakat Indonesia karena kitalah yang akan terdampak bencana, kita harus kuat dan bisa beradaptasi menghadapi bencana dan juga pasca bencana untuk tetap melanjutkan kehidupan seperti sedia kala. Budaya Siap Siaga Bencana tentu akan tercipta jika kita telah Sadar Bencana dengan baik, kita menjadi Pribadi yang Siaga Bencana dengan terus memupuk kesadaran akan kebencanaan.
Tulisan ini, mungkin tidak berada tepat pada tempatnya karena entah ketika mencoba klik command tulis pada Event [Blog Competition] Membangun Budaya Sadar Bencana Melalui Radio tidak muncul halaman dasboardnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H