Mohon tunggu...
Agustinus Handoko
Agustinus Handoko Mohon Tunggu... -

menulis adalah berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Catatan Pertambangan Kalimantan: 1.000 Hektar Itu Kecil

6 Februari 2010   13:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:03 1885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Inilah kondisi pertambangan di wilayah konservasi Taman Hutan Rakyat Bukit Suharto, Kalimantan Timur yang terekam oleh kamera saya. [caption id="attachment_69400" align="alignnone" width="300" caption="Pertambangan batu bara di kawasan konservasi Taman Hutan Rakyat Bukit Suharto, Kalimantan Timur, Januari 2010 (A Handoko)"][/caption] Seorang kawan yang kebetulan membaca reportase yang dimuat oleh opanya kompasiana soal kerusakan lingkungan akibat pertambangan batu bara menagih saya oleh-oleh dari Kalimantan Timur. Tak tanggung-tanggung, dia minta oleh-oleh batu bara. Rupanya dia bercanda. Kawan saya ini rupanya penasaran, seperti apa sih gambaran kerusakan lingkungan di sana. Saya lalu buka laptop dan tunjukkan foto-foto lokasi pertambangan yang salah satunya saya pajang di postingan ini. Sambil berseloroh, kawan saya ini bilang, "Sempat-sempatnya narsis sih?" Melihati foto-foto kerusakan lingkungan yang timbul akibat aktivitas pertambangan itu dia lalu mulai bertanya soal luas lahan, siapa pemilik konsesi, uangnya ke mana, dan banyak lagi pertanyaannya. Ketika saya menyebut ada luas konsesi pertambangan 1.000 hektar, dia berujar, "Wah luas sekali ya." Namun, ketika saya bilang luas konsesi 1.000 hektar itu relatif kecil, dia terkejut. Ya, memang luas konsesi sebesar itu termasuk kecil dan akan selesai ditambang dalam beberapa tahun saja. Setelah habis, ya ditinggalkan. Ada yang beritikad baik melakukan reklamasi, tetapi tak sedikit pula yang pergi begitu saja. Saya hanya membayangkan bahwa dalam 10 tahun ke depan, Kalimantan akan semakin banyak memiliki danau kalau pemberian izin pengelolaan tambang batu bara tidak diperketat. Miris jika membayangkannya. Semoga bayangan saya itu tidak akan menjadi kenyataan. Namun, rasanya kog bayangan itu tetap akan menjadi kenyataan kalau melihat kenyataan bahwa Pulau Kalimantan sudah habis dikapling-kapling, salah satunya untuk konsesi tambang batu bara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun